DEKATNYA JUJUR DAN TAQWA
Andi Abi Abdullah
Sahabatku yang sedang mempertahankan gelar taqwa,
Perjuangan panjang yang kita jalani selama Ramadhan ini adalah
kompetisi untuk mempertahankan gelar taqwa. Kenapa saya bilang begitu? Karena saya
yakin kalian semua, sahabat sahabat terbaikku adalah orang yang telah memiliki
gelar tersebut sejak Ramadhan tahun tahun sebelumnya.
Dalam mempertahankan gelar taqwa ini kita tidak hanya sekedar menahan
lapar dan haus saja, tidak sekedar berpuasa, tidak sekedar menjalankan sholat
taraweh dan baca Al Qur’an, namun banyak amalan lain yang harus kita laksanakan
yaitu jujur dan adil.
Allah telah ingatkan dalam Alqur’an, bahwa berlaku jujur dan adil akan
membuat kita lebih dekat kepada taqwa.
Hai orang-orang yang beriman
hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah,
karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (Q.S. al-Maidah :8)
Telah jelas dan gamblang betapa dengan berlaku jujur, dengan bersikap
adil dalam menghadapi persoalan adalah bagian dari kita menjadi orang yang
bertaqwa, lalu bagaimana mungkin kita sibuk dengan berbagai aktifitas Ramadhan
dalam rangka mendapatkan gelar taqwa namun kita tidak jujur dalam pekerjaan
kita, kita tidak adil dalam memutuskan persoalan hanya karena ego dan
keberpihakan kita?.
Sahabatku yang sibuk berpuasa menuju gelar taqwa,
Kenapa sampai jujur terkait erat dengan takwa?
Karena orang yang tidak jujur, berprilaku bohong adalah orang yang
tidak disukai Allah, mereka ini adalah orang yang tidak beriman kepada Alqur’an.
Sehingga tidak mungkin orang yang tidak mengimani Alqur’an akan mendapatkan
gelar taqwa.
Sesungguhnya yang mengada-adakan
kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan
mereka itulah orang-orang pendusta (Q.S. An-Nahl: 105)
Sahabatku
yang sedang mengharap ridho Allah dengan berpuasa,
Marilah kita
sama sama memperbaiki diri, jauhi dari sikap tidak jujur, hindari berkata
dusta, adillah dalam membuat keputusan, hindari keberpihakan dalam memberikan
penilaian. Semoga dengan itu semua kita akan lebih dekat dengan taqwa.
Ingatlah
pesan Rasulullah berikut :
Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata: “Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu berlaku jujur,
karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang
ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih jujur,
maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh
kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan
kejahatan mengantarkan seseorang ke Neraka. Dan jika seseorang senantiasa
berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta
(pembohong).
Kita akan dinilai dan dicatat
berdasar atas kebiasaan kita, terserah kita memilih yang mana, dicatat oleh
Allah sebagai pembohong/pendusta atau dicatat oleh Allah sebagai orang yang
jujur dan bertaqwa.
Semoga saya, kalian yang membaca
dan kalian yang menyebarkannya, dicatat Allah sebagai orang yang jujur dan
mendapat gelar Mutaqin, aamiin.
Komentar
Posting Komentar