"AL MAR’U MA’A
MAN AHABBA"
SESEORANG AKAN BERSAMA
DENGAN YANG DI CINTAINYA
Andi Abi Abdullah
Sahabatku yang ku
cintai,
Banyak jalan yang Rasulullah ajarkan agar kita mendapatkan
tempat yang mulia di sisi Allah, banyak amalan yang bisa kita pilih sesuai
kemampuan agar menjadi kekasih Allah, sehingga dengan banyaknya peluang
tersebut membuat kita semua bisa dekat dengan Allah sesuai dengan kesukaan
(pilihan ibadah) masing masing.
Salah satu amalan yang bisa membuat kita mulia disisi Allah
adalah pesan Rasulullah yang berbunyi “Al
mar’u ma’a man ahabba” yang artinya seseorang akan bersama dengan yang di
cintainya. Pernyataan Rasulullah ini disampaikan ketika beliau sedang
menjelaskan kepada para sahabat terkait KIAMAT, tiba tiba ada seorang arab
badui yang memotong pembicaraan beliau dengan bertanya “kapankah kiamat itu terjadi?”.
Rasulullah berhenti sesaat kemudian melanjutkan
pembicaraannya, ternyata arab badui ini tidak berhenti begitu saja, menanyakan
pertanyaan tersebut kembali hingga tiga kali, ini membuat para sahabat tegang
menampakkan ketidak sukaannya terhadap orang tersebut. Rasulullah diam kemudian
bertanya “ apakah yang engkau persiapkan
untuk hari tersebut? “
Orang itu menjawab, ‘Tidak ada, hanya saja sesungguhnya saya mencintai
Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, ‘Engkau akan
bersama dengan orang yang engkau cintai.’
hadist ini terdapat dalam banyak jalur dan ada dalam kita bukhori dan muslim.
hadist ini terdapat dalam banyak jalur dan ada dalam kita bukhori dan muslim.
Sahabatku yang kucintai karena Allah,
Inilah salah satu
jalan mudah untuk kita menjadi mulia di sisi Allah, cintailah Allah dan
Rasulullah, cintailah para sahabat Rasulullah, cintailah para ulama, cintailah
orang orang sholeh niscaya kita akan dikumpulkan bersama mereka di akherat
kelak.
Cinta yang bagaimana ?
Rabi’ah Al-‘Adawiyah seorang tokoh sufi sering mengulang
syair yang berbunyi “Engkau
mendurhakai Tuhanmu, namun menampakkan kecintaan kepada-Nya. Ini adalah perbuatan
yang mustahil dan sangat mengherankan. Jika saja cintamu memang tulus, pasti
engkau menaati-Nya, karena sesungguhnya pecinta itu pasti patuh kepada yang
dicintainya.”
Artinya cinta tersebut tidak berhenti hanya pada
ucapan, namun tertanam kuat didalam hati yang membuahkan amal perbuatan yang
disukai apa yang kita cintai. Apabila kita mengaku mencintai namun sikap dan
prilaku kita menampakkan arah yang berbeda, artinya cinta kita perlu
dipertanyakan.
Sahabat
yang ku cintai,
Semoga nasehat kecil ini menjadi bukti betapa
aku mencintai kalian.
Semoga kita semua dikumpulkan disurga kelak
bersama sama dengan yang kita cintai terutama bersama Rasulullah dan orang
orang sholeh, aamiin.
Komentar
Posting Komentar