TEGURAN ORANG BERIMAN

 

TEGURAN ORANG BERIMAN

Andi Abi Abdullah

 

 

Sahabatku yang beriman,

Fitrah kita sebagai manusia adalah mencintai kebaikan, menuhankan, dan keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun dalam perjalanannya tiap orang memiliki ijtihad masing masing jalan mana yang di tempuh dalam menyikapi fitrah tersebut.

Demikian halnya dalam hal iman, dengan tingkat pemahaman yang berbeda beda, ilmu yang tidak sama ijtihad yang banyak cara maka iman seseorang juga berbeda tingkatannya. Dari sini kemudian Allah memberikan ujian, teguran, atau bahkan hadiah yang berbeda sesuai dengan tingkatan tersebut.

Rasulullah Saw pernah ditegur langsung oleh Allah, hanya karena agak mengabaikan sahabat yang telah masuk islam dan buta, ketika sedang menghadapi petinggi kaum kafir. Logika kita mungkin bisa menerima, lebih mengutamakan pejabat tersebut karena lebih tepat di dakwahi, sementara sahabat tersebut telah beriman. Namun se level nabi tidak boleh melakukan hal tersebut. Kalau kita yang melakukan mungkin Allah tidak akan tegur, karena disesuaikan dengan level ke imanan seseorang.

 

Sahabatku yang memiliki iman yang tinggi,

Berbagai cara Allah menegur orang beriman disesuaikan dengan tingkatkannya adalah semata mata agar orang tersebut segera sadar dan kembali ke jalan yang benar.

Allah menginginkan kebaikan untuk kita , Allah memberikan hukuman di dunia agar yang tersisa diakherat adalah kebaikan saja, seperti hadist Rasulullah yang berbunyi :

“Ketika Allah menginginkan hamba-Nya suatu kebaikan, maka disegerakan hukumannya di dunia.Kalau Allah menginginkan hamba-Nya suatu kejelekan, maka dosanya ditahan sampai dibalas nanti di hari kiamat.” (Hadits Riwayat Tirmidzi No.2396)

Yang menjadi persoalan adalah, Allah demikian baik sehingga memberikan teguran dengan lembut, dan kebodohan kita menyebabkan tidak sadar sedang di tegur Allah.

Allah demikian sayang kepada kita mengingatkan dengan baik, kita menganggap itu hanya kejadian biasa tanpa mengambil pelajaran.  Sehingga teguran yang Allah berikan tidak merubah kita menjadi baik, tidak menyadarkan kita tapi malah kita makin larut dalam dosa.

Ketika Allah tegur agak keras, kita menjerit merasa disiksa Allah, tak membuat sadar justru lari menjauh dari Allah.

Ingatlah ketika ibadah terasa kering, sholat tak membekas, doa tak khusu’’, tak ada nikmat dalam ibadah, taka damai dalam mengingat Allah, itu adalah teguran Allah agar kita introspeksi diri dan bertaubat, kemudian memperbaiki jalan hidup dan ibadah, namun sering kali kita justru menjauh dari ibadah.

Ingatlah ketika jalan rejekimu menyempit, usaha terasa sulit, hidup terasa terhimpit. Itu bisa jadi adalah cara Allah mengingatkan kita agar memperbaiki jalan rejeki yang lebih berkah, namun seringkali kita menyalahkan orang lain atas kesulitan tersebut.

Ingatlah ketika demikian banyak ilmu yang telah kita fahami namun tak mampu merubah kita menjadi jauh lebih baik, bisa jadi karena hak ilmu untuk diajarkan kepada banyak  orang terhenti hanya pada diri sendiri, sedikit yang mengambil manfaat padahal Allah telah mudahkan kita memahaminya. Maka hak Allah menegur kita, dengan berbagai cara.

Ingatlah wahai sahabatku, setiap peristiwa yang kita hadapi, entah baik ataupun buruk, seringkali adalah akibat dari apa yang telah kita lakukan,

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh perbuatan tangan kamu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar dari dosa-dosamu.” (QS. As Syura, 42 : 30)

Sadarlah wahai sahabat sahabatku,

Mari kita pertajam hati, melihat persoalan lebih jernih, introspeksi diri

Apakah Allah selama ini telah menegur kita atas khilaf yang ada, namun kita tidak menyadarinya, segeralah bertaubat, perbaiki diri, dan tingkatkan kualitas diri agar semakin baik tingkatan kita dihadapan Allah SWT.

Semoga ini adalah salah satu cara saya untuk mendapatkan kesadaran dan kebaikan dari Allah SWT , aamiin.

Komentar