Setiap kita menginginkan hidup ini dijalani dengan kemuliaan dan di akhiri dengan kemuliaan pula, namun sayangnya kenapa jalan yang kita pilih kok berbeda2 padahal tujuannya sama?
jadi bingungkan? hehehhehe
ternyata dengan perbedaan pemahaman membuat kita berbeda2 dalam menentukan arti kemuliaan.
Dengan bekal kecerdasan fikir yang luar biasa seseorang akan menganggap kemuliaan itu ketika kita mampu meraih berbagai gelar dan menjadi rujukan bagi orang2 yang mencari ilmu.
Bagi yg berbekal pemikiran untung dan rugi, akan berfikir kemuliaan itu ketika mampu meraih keuntungan dan menikmatinya dalam setiap transaksi.
Bagi yang memiliki jiwa sosial tinggi menganggap kemuliaan saat bisa berbagi dan tidak menyakiti orang lain.
Bagi yang menyandarkan hidup ini pada Agama, kemuliaan adalah saat menjalankan perintah agama.
lalu dimanakah mulia itu sesungguhnya?
kalau menurut saya mulia itu ketika kita mampu memberikan loyalitas secara penuh kepada yang paling setia menjadikan kita mulia walaupun muncul orang lain yang memberikan loyalitas lebih kepadanya.
mari kita lihat, seseorang yang memiliki beberapa gelar dan di jadikan rujukan, tentu di muliakan, lalu bagaimana ketika muncul banyak orang lain yang memiliki gelar jauh lebih banyak, dan lebih dijadikan rujukan, masih dimuliakan kah kita?
bagi yang merasa mulia dengan keuntungan yang terus menerus, ketika kemudian muncul orang2 lain yg selalu untung besar, masih dimuliakankah kita?
bagi yang memiliki jiwa sosial tinggi ketika muncul banyak orang yang juga berprilaku sama, masih dimuliakankah kita?
ternyata semua itu menyebabkan kita menjadi orang biasa2 tanpa gelar mulia lagi.
Tapi ada satu yang pasti selalu memberikan gelar mulia walaupun banyak yang melebihi kita, yaitu Allah.
Allah tidak memandang kemuliaan seseorang dari banyak sedikitnya yang melakukan , tetapi dari apa yang dilakukan. karenanya Allah selalu menganggap kita mulia ketika kita mampu menjaga diri dari segala ketentuanNya, nah tunggu apa lagi, masih mau mencari kemuliaan dari gelar gelar yang semu?
masih mau mencari kemuliaan dari keuntungan2 yang menipu?
masih mau mencari kemuliaan dari pujian2 orang lain....gak jaman lagii....
karena semua kemuliaan dari cara cara itu adalah dicapai dengan "mengalahkan' orang lain.
dan kemuliaan sejati itu bisa diraih bersama sama, mulia bersama selama semuanya mau melakukannya
so" carilah kemuliaan kepada yang pasti akan memberikan kemuliaan tanpa harus "mengalahkan " orang lain, hanya Allah lah yang akan memberikan kemuliaan yang seperti itu.
insyaAllah
jadi bingungkan? hehehhehe
ternyata dengan perbedaan pemahaman membuat kita berbeda2 dalam menentukan arti kemuliaan.
Dengan bekal kecerdasan fikir yang luar biasa seseorang akan menganggap kemuliaan itu ketika kita mampu meraih berbagai gelar dan menjadi rujukan bagi orang2 yang mencari ilmu.
Bagi yg berbekal pemikiran untung dan rugi, akan berfikir kemuliaan itu ketika mampu meraih keuntungan dan menikmatinya dalam setiap transaksi.
Bagi yang memiliki jiwa sosial tinggi menganggap kemuliaan saat bisa berbagi dan tidak menyakiti orang lain.
Bagi yang menyandarkan hidup ini pada Agama, kemuliaan adalah saat menjalankan perintah agama.
lalu dimanakah mulia itu sesungguhnya?
kalau menurut saya mulia itu ketika kita mampu memberikan loyalitas secara penuh kepada yang paling setia menjadikan kita mulia walaupun muncul orang lain yang memberikan loyalitas lebih kepadanya.
mari kita lihat, seseorang yang memiliki beberapa gelar dan di jadikan rujukan, tentu di muliakan, lalu bagaimana ketika muncul banyak orang lain yang memiliki gelar jauh lebih banyak, dan lebih dijadikan rujukan, masih dimuliakan kah kita?
bagi yang merasa mulia dengan keuntungan yang terus menerus, ketika kemudian muncul orang2 lain yg selalu untung besar, masih dimuliakankah kita?
bagi yang memiliki jiwa sosial tinggi ketika muncul banyak orang yang juga berprilaku sama, masih dimuliakankah kita?
ternyata semua itu menyebabkan kita menjadi orang biasa2 tanpa gelar mulia lagi.
Tapi ada satu yang pasti selalu memberikan gelar mulia walaupun banyak yang melebihi kita, yaitu Allah.
Allah tidak memandang kemuliaan seseorang dari banyak sedikitnya yang melakukan , tetapi dari apa yang dilakukan. karenanya Allah selalu menganggap kita mulia ketika kita mampu menjaga diri dari segala ketentuanNya, nah tunggu apa lagi, masih mau mencari kemuliaan dari gelar gelar yang semu?
masih mau mencari kemuliaan dari keuntungan2 yang menipu?
masih mau mencari kemuliaan dari pujian2 orang lain....gak jaman lagii....
karena semua kemuliaan dari cara cara itu adalah dicapai dengan "mengalahkan' orang lain.
dan kemuliaan sejati itu bisa diraih bersama sama, mulia bersama selama semuanya mau melakukannya
so" carilah kemuliaan kepada yang pasti akan memberikan kemuliaan tanpa harus "mengalahkan " orang lain, hanya Allah lah yang akan memberikan kemuliaan yang seperti itu.
insyaAllah
Komentar
Posting Komentar