MENJADI ISTRI SHOLEHAH

MENJADI ISTRI SHOLEHAH
Andi Abi Abdullah


Sahabatku yang sudah berkeluarga,
Ada sebuah hadist pendek yang seringkali terlupa, namun sesungguhnya bila kita amalkan akan menjadi kunci bagi kebahagiaan rumah tangga dunia dan akherat.

Hadist tersebut berbunyi :
"Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya." (HR. Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: "Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.")

Dalam haidst tersebut Rasulullah mengajarkan kepoada kita bahwa ada 3 syarat seseorang agar bisa menjadi istri yang sholehah, adapun syarat tersebut adalah sebagai berikut :

Pertama, Istri yang menyenangkan bila dilihat suami.
Menyenangkan bila dilihat tidak semata mata karena bentuk wajah yang cantik (walaupun cantik juga bagian dari menyenangkan suami ), sikap yang lembut, sabar, murah senyum dan menjaga penampilan yang bersih dan segar dihadapan suami adalah bagian dari upaya menyenangkan penglihatan suami.
Saat suami lelah, capek, pusing, istri hadir dengan keteduhannya menjadi tempat suami mendapatkan rasa damai, memberikan rasa “kembali/pulang” sehingga beban suami akan terasa berkurang bahkan hilang.

Kedua, Istri yang taat pada suami.
Ketaatan seorang istri akan menjadikan suami memiliki rasa percaya diri dalam memimpin keluarga,
 Dari sini kemudian akan menguatkan tanggungjawab seorang suami, akan bekerja sebaik mungkin, akan berupaya semaksimal mungkin menghidupi keluarganya, buah dari ketaatan seorang istri.
Tentu bahwa ketaatan yang dimaksud adalah dalam hal kebaikan, pemahaman hadist ini jangan dijadikan suami untuk berlaku sewenang wenang terhadap istri, menjadikan suami otoriter dan bersikap kasar terhadap istri.
Seorang istri juga harus memahami bentuk ketaatan ini, jangan langsung apriori dengan menolak hadist hanya karena melihat atau mengalami prilaku yang tidak baik dari seorang suami.
Kedua belah pihak harus sefaham bahwa ketaatan ini dalam rangka ketaatan kepada Allah dan dalam menjaga keharmonisan rumah tangga.
Jikalau saya boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan seorang istri bersujud kepada suaminya. HR. Abu Daud no.2140 dan Tirmidzi no.1159 dan Ibnu Majah no.1853.

Ketiga,   Isteri yang menjaga dirinya dan harta suami.
Apabila suami pergi dari rumah untuk berbagai keperluan maka sang istri menjaga dirinya dari berbagai godaan, menjaga harta agar tidak dikeluarkan secara sia sia atau tanpa sepengetahuan suami.
Bagian dari menjaga dirinya adalah menutup peluang terjadinya dosa, dan menghindari hal yang bisa menjadikan suaminya cemburu, menjaga pergaulan agar tidak bergeser kepada yang tidak manfaat.
Bagian dari menjaga harta suami adalah tidak mudah memberikan harta bahkan kepada orang tua sendiri tanpa ijin suami, walaupun tentu suami yang baik akan mudah memberikan ijin pada istrinya untuk membelanjakan/mengeluarkan hartanya untuk kebaikan , apalagi untuk memberikan hadiah kepada orang tua.

Demikian saudaraku, 3 hal yang harus dimiliki seorang istri agar bisa memenuhi kriteria menjadi istri sholehah, semoga kita semua bisa mengambil pelajaran dari ini dan mendidik istri kita menjadi istri sholehah, amiin.



Komentar