RASA BERSALAH

tidak ada manusia yang sempurna, semua orang mengerti dan pernah mendengar kalimat tersebut, tetapi tak banyak yang kemudian memahami secara utuh pernyataan tersebut. dari kalimat tersebut kita bisa belajar menerima kesalahan orang lain, belajar memahami atas kekhilafan yang dilakukan orang lain. Bagaimana dengan kesalahan kita?
benar bahwa kita juga tak pernah lepas dari berbuat salah, tapi jangan sampai pemahaman ini menyebabkan kita justru santai dan tidak terbebani tiap melakukan kesalahan.
RASA BERSALAH!
perasaan itu sering kali mengikuti seseorang sepanjang hidupnya, rasa bersalah membuat seseorang merasa kerdil, kecil, kotor dan tak bermakna. Namun dari rasa bersalah ini bila dikelola dengan baik maka akan dapat menjadi energi yang sangat besar untuk bertekad berbuat baik, bertekad memperbaiki diri dan menjadi seseorang yang "besar' setelah mampu melewati tahapan perbaikan diri. Bahkan tidak sedikit ulama besar yang mengawali perjalanan hidupnya dengan RASA BERSALAH!
pertanyaannya adalah salah apakah yang bisa mengubah seseorang memiliki energi yang luar biasa?
apakah harus sebuah kesalahan yang masuk kategori dosa besar? atau kesalahan yang berakibat rusaknya hidup kita?....TIDAK!!!
kesalahan apapun, apabila kita menjadikan cambuk maka insyaAllah bisa merubah kita.
karena ukuran besar kecilnya rasa bersalah tidak di ukur dari besar kecilnya dosa, tapi dari keinginan yang kuat untuk bertobat dan memperbaiki diri. Bahkan seorang ulama pernah merasa sangat bersalah dan merasa telah dzolim hanya karena membuang kotoran yang ada di sandalnya dan ternyata mengenai dinding rumah orang lain.
jadi gak ada alasan bagi kita untuk menunda2 perbaikan diri, menunda2 mendapatkan energi yang besar dari rasa bersalah hanya karena kita berfikir belum melakukan kesalahan yang menimbulkan rasa bersalah cukup besar.
cobalah jawab pertanyaan saya " apakah engkau tidak pernah melakukan kesalahan?" apakah engkau tidak memiliki rasa bersalah atas kesalahan itu?

Komentar