Kalau tidak mau tertiup angin jadilah rumput?

Ketika kita sedang menghadapi banyak persoalan dan  konflik,  baik di karier, organisasi atau masyarakat , sering kali  orang menasehati kita dengan nasehat "kalau tidak mau tertiup angin jadilah rumput" yang maksudnya adalah , kalau tidak mau terkena masalah jangan megang jabatan atau amanah, jadilah orang biasa biasa saja.
Saya tidak sepakat dengan nasehat ini,
Kenapa harus salahkan "posisi"  ketika terkena tiupan angin, bukankah bila kita bekerja dengan baik, hati hati maka tidak akan ada tiupan angin besar menerpa kita, kalau kita tidak menyakiti orang lain, tidak mengambil hak orang lain, maka orang lain akan sayang dan menjaga kita, bahkan bisa jadi mengipasi kita agar kita tidak kepanasan .
Tertiup angin atau tidak kembali pada diri kita sendiri,
Bila kita tidak bermain air tentu tak akan terpercik air,
Tapi ketika kita ceroboh, mencoba mencari keuntungan pribadi atau kelompok dari yang tidak seharusnya, maka angin ributlah yang datang atau bahkan bisa tsunami. Sekali lagi, bukanlah posisi yang membuat kita tertiup angin, tapi prilaku kita yang mengundang badai.
 menjadi rumput, apa salahnya dengan menjadi rumput?
apakah dengan menjadi rumput kemudian kita terhina, di injak injak orang? tidak sama sekali, lihatlah taman  kota yang begitu indah karena dipenugi rumput yang tertata rapi, lihatlah lembah lembah menghijau begitu cantik karena dilapisi rumput yang segar.
Menjadi rumput  juga bisa produktif, bisa berkarya, bisa manfaat buat orang lain, disesuaikan dengan kemampuan dan kapasitas kita.
Menjadi rumput juga tak berarti kita akan terbebas dari badai, dari angin ribut, bila kita tak pandai menempatkan diri, tak bisa menjadi sosok yang enak dijadikan teman maka rumput itu terlihat seprti ilalang liar yang akan segera dipangkas orang.
Menjadi pohon besar, atau menjadi rumput di taman adalah sebuah pilihan, apakah kemudian kita akan nyaman dengan pilihan itu tergantung bagaimana kita mensikapinya. Jangan paksakan diri menjadi seperti keinginan orang , tapi jadilah pribadi yang sesuai dengan kemampuan diri kita, kemudian jaga ahlak dan selalu memperbaiki diri, insyaAllah kita akan menikmati sejuknya angin semilir yang menerpa kita.

Komentar