Jangan engkau "bunuh" saudaramu dengan penilaianmu!!!!!!

Dalam kehidupan ini kita terbiasa bergaul dengan berbagai macam jenis orang, jenis pendidikan, karakter dan kerpibadian. Perbedaan ini sering kali menyebabkan kita tak terbiasa dengan prilaku yang selama ini belum kita kenal. Tak jarang salah faham , konflik dan perbedaan muncul dan berakibat pada keretakan hubungan. Ini adalah sunatullah sebagai manusia hidup di dunia, dan akan selalu terjadi sebagai pewarna kazanah kehidupan.
Berbagai perbedaan dan latar belakang menyebabkan kita mudah memberikan penilaian keliru, salah dalam memaknai sesuatu dan berakibat kita menganggap jelek atau bahkan menjelekkan orang lain. Apalagi kalau kemudian kita memiliki masalah dengan orang tersebut, sedang tersinggung, atau marah, maka penilaian demi penilaian mengalir, tanpa terkendali menguliti seluruh tubuh orang tersebut hingga ke batas yang tidak seharusnya.
Penilaian yang salah tersebut belum menjadi masalah besar ketika baru sebatas kita yang melakukan, namun ketika kemudian penilaian yang belum tentu benarnya tersebut kita sebarkan, kita beritakan kepada orang lain maka, tanpa menunggu waktu yang lama, penilaian atau pandangan jelek tersebut akan menyebar secara sporadis dan menghakimi orang lain tanpa diberi kesempatan untuk melakukan klarifikasi. Terdzolimilah dia yang engkau sebarkan ceritanya, ia akan menjadi cemooh orang lain sementara belum tentu ia seperti penilaianmu. Terbunuhlah ia sementara ruh masih tetap melekat dibadannya

Inilah hal sederhana yang sering kita lalaikan dan dianggap kecil namun dampak bagi orang lain begitu besar.
penilaian kita berakibat rusaknya kehidupan orang yang kita nilai, karenanya berhati hatilah wahai diri yang masih memiliki iman dihati. Sebanyak apapun gelar yang kita miliki, amal ibadah yang kita punyai, ilmu yang kita fahami, ketika kemudian kedzoliman yang kita lakukan sekali tapi kemudian orang lain secara kontinyu melakukan kedzoliman yang sama akibat apa yang kita sampaikan maka kita akan ikut menerima dosanya insyaAllah.

Begitu menakutkannya dampak dari mudah memberikan penilaian jelek kepada orang lain, begitu besar dampaknya, karenanya berhati hatilah wahai saudaraku agar kita tak terjerumus pada prilaku yang demikian.
Cobalah instrospeksi diri, mungkin benar orang yang kita nilai salah benar benar telah khilaf dan melakukan kesalhan tersebut, tapi coba kita lihat, berapa kesalahan di bidang lain yang kita lakukan, bisa jadi lebih banyak dari yang orang lain lakukan. mungkin benar orang lain itu melakukan satu kesalahan tersebut, tapi lihatlah kebaikan demi kebaikan yang ia lakukan seolah telah menutup, menghapus dan mencuci kesalahan tersebut, sementara kebaikan yang kita lakukan bisa jadi hanya secuil dari kesalahan yang begitu besar yang kita lakukan. Introspeksilah, muhasabah lah, hitung diri, jangan sibukkan dengan menilai orang lain, bahkan kemudian menyebarkan penilaian kita, perbanyaknya menghitung diri untuk kemudian melakukan perbaikan.
sesungguhnya seseorang dikatan baik dan selamat adalah ketika ia mampu menjaga diri hingga saat sakaratul maut tiba, Sudahkah kita???

 ”Aku peringatkan kepada kalian tentang prasangka, karena sesungguhnya prasangka adalah perkataan yang paling bohong, dan janganlah kalian berusaha untuk mendapatkan informasi tentang kejelekan danmencari-cari kesalahan orang lain, jangan pula saling dengki, saling benci, saling memusuhi, jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara” (H.R Bukhari, no (6064) dan Muslim, no (2563).
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa.Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hujuraat [49] : 12)

Komentar