BELAJAR DARI BANJIR

BANJIR!!!!
Jakarta yang biasanya larut dalam kesibukan individual, saling asyik dengan kegiatan masing masing dan tak saling komunikasi kecuali dengan komunitas sendiri, kali ini ( seperti tahun tahun sebelumnya juga) memiliki satu topic yang sama untuk di perbincangkan, bahkan dengan orang yang tidak kenal, yaitu BANJIR!!!
Tidak sedikit politisi yang tiap kali menjelang "hajatan politik" berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan banjir tersebut, namun pemimpin silih berganti , banjir tetap setia menyambangi kita, dan ketika politisi tersebut ditagih janjinya, akan segera memberikan jawaban yg sama dari politisi satu dengan yang lainnya, "butuh waktu", "ini masalah kita bersama", "biaya terlalu besar" , "ini wewenang pusat juga" dan lain lain. hehehehehe makanya jangan janji dulu deh wahai politisi, bikin banyak dosa aja.

Buat kita yang sudah terbiasa (sampai kapan?) terkena banjir tentunya juga tidak boleh hanya bersedih hati, berpangku tangan, namun tetap harus semangat dan mengambil banyak pelajaran dari banjir tersebut.
Bukankah orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengambil pelajaran atas setiap peristiwa,? bukankah orang yang bijak adalah orang yang pandai mengambil hikmah atas segala sesuatu?

Ada beberapa hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil atas peristiwa banjir ini, tapi tentunya kalian semua boleh untuk tidak sepakat atas satu atau dua point, atau bahkan semuanya, buat saya tidak ada masalah, yang terpenting kalian mampu menemukan perbaikan dan kebaikan atas peristiwa banjir ini.

1. Banjir adalah air, dan kita setiap hari membutuhkan air, bahkan tubuh kita banyak mengandung air.
Ketika air tersebut kita gunakan secara porposional, sesuai kebutuhan, maka manfaat yang kita dapat, tapi lihatlah, ketika air itu menemui kita tidak secara porposional, sekonyong banyak, melimpah, sangat berlebihan, maka banjir yang terjadi, merusak banyak hal. 
Begitu juga hidup kita, bila kita memanfaatkan sumberdaya kita secara porposional maka kebaikan dan kesehatan yang kita raih, bila tidak mudharot dan penyakit yang di dera. Waktu, sehat, usia, harta, semua yang ada pada kita bila dikelola dengan baik maka menjadikan kita produktif, bermanfaat dan sukses, berlaku juga sebaliknya sebagaimana banjir tadi.

2. Tidak sedikit dari kita adalah orang orang yang sangat pandai membuat perencanaan, menjadikan hidup ini terkonsep dengan baik, namun ketika banjir tiba, maka hancurlah perencanaan tersebut, buyarlah konsep yang sudah tersusun rapi. Maka ini adalah pelajaran yang sangat penting, bagaimana seseorang sebagus apapun membuat rencana namun sesungguh Allah adalah pemegang mutlak atas segala sesuatu, hingga perencaaan yang sudah tersusun rapi bisa buyar hanya karena dikirimi sedikit banjir oleh Allah SWT.
Harusnya ini akan menambah keyakinan kepada Allah SWT bahwa kita ini mahluk lemah dan harus selalu menyertakan Allah dalam setiap aktifitas hidup kita,  harus siap dan iklas menerima setiap ketentuan yang Allah berikan, baik itu ketentuan yang kita sukai maupun yang tidak kita sukai.

3. Ingatkah kita dengan banjir periode  beberapa tahun lalu?, begitu banjir datang berbagai posko bantuin berdiri dengan gagahnya,  benderapun berkibar, warna merah, putih, kuning, biru dan lain lain, sehingga lokasi banjir begitu semarak dengan berbagai bendera, bantuin pun terus mengalir tanpa henti, semua berbicara ikhlas demi rakyat. Ketika kemudian PEMDA DKI melarang penggunaan bendera dalam mendirikan posko bantuan maka sekarang lihatlah, kita tidak menemukan posko posko tersebut, hanyut terbawa banjir barangkali. Dari peristiwa ini kita bisa belajar arti sebuah keikhlasan, bahwa ikhlas itu adalah amal tanpa pamrih, tanpa ingin dikenal orang, tanpa ingin dipuji orang, tanpa mengharapkan balasan apapun.
Ikhlas itu adalah amalan yang ketidak dipuji ataupun dicela orang lain, ia akan tetap istiqomah melakukannya, karena yang dicari adalah ridhoNya. Marilah kita instrospeksi diri masing masing, ketika apa yang kita lakukan mendapat pujian orang apa yg kita rasakan? ketika amal kita di cela orang apa yg kita rasakan? sudah ikhlaskah kita?

4. Lihatlah air banjir itu, warnanya keruh, bau, penuh kotoran dan penyakit? kenapa bisa begitu bukankah air hujan itu adalah asalnya bersih , bening dan enak dilihat? ketika air hujan yang bersih dan bening itu melewati semua tempat tanpa pilih pilih, ketika air tersebut menghanyutkan apapun tanpa pilih pilih, maka bermacam benda dan kotoran akan terbawa, yang terjadi kemudian adalah air hujan yang telah membentuk banjir dengan warna yang gelap kotor bau dan menjijikan. Begitupun dengan diri dan tubuh kita, asalnya tubuh manusia adalah bersih, namun ketika kita tidak memilah dan memilih apa yang kita makan, halalkah? hak kitakah? diperoleh dengan cara benarkah? bila tidak, bila yang kita makan adalah apapun yang kita mau tanpa melihat asal proses dan jumlah, maka tubuh kita akan menjadi gumpalan daging yang haram, kotor dan menjijikan. Ketika tubuh sudah seperti itu maka akan sangat susah buat kita mendapatkan semangat dalam beribadah, maka berhati hatilah, pilihlah, seleksilah apa yang akan kita makan dengan cara, proses dan jumlah yang diperbolehkan oleh syariat, agar menjadi manfaat.

Sementara hanya beberapa point sederhana ini yang bisa saya sampaikan, saya berharap kalian semua terpacu lagi untuk mendapatkan lebih banyak manfaat dan pelajaran dari peristiwa banjir, agar kita menjadi orang yang lebih sabar, lebih bijak, dan lebih cerdas menghadapi hidup.amin   

Komentar