BELAJAR DARI KAPAL BOCOR

Assalamu'alaikum wrwb

Sahabat sahabatku yang di rahmati Allah,
pada kesempatan hari ini saya ingin mengajak antum semua untuk membaca tulisan sederhana ini dan kemudian mengambil pelajaran yang bisa diambil, ingatlah bahwa orang yang memiliki akhlaqul karimah adalah orang yang mampu mengambil pelajaran atas setiap peristiwa yang terjadi untuk perbaikan diri dan lingkungan sekitar.

Cerita tentang kapal yang bocor, adalah cerita yang sangat umum dan kita semua telah tahu isi cerita tersebut, tapi pada kali ini mari kita melihat dengan sudut pandang yang berbeda agar bisa mendapatkan ibroh yang lebih baik.
Dalam sebuah perjalanan penyebrangan laut, didalam sebuah kapal terdapat cukup banyak penumpang yg ikut dalam perjalanan tersebut. Berbagai latar belakang pendidikan, pemahaman, pola pikir, budaya, ilmu, menyebabkan kapal benar benar hingar bingar, semua sibuk dengan aktifitas yang menurut mereka masing masing adalah yang paling pas dikerjakan di dalam kapal yg sedang melakukan perjalanan.
Tanpa nahkoda sadari kapal tersebut mendekati batu karang dan menyenggol batu karang tersebut sehingga terjadi kebocoran di bagian bawah, bocor kecil memang tapi cukup menghentikan secara serempat acara hingar bingar tersebut, semua diam sesaat, terpaku dan kemudian kericuhan pecah kembali dengan situasi yg berbeda.
Yang menarik adalah coba kita lihat pola prilaku para penumpang yang panik tersebut,
   - Kelompok pertama adalah orang orang yg spontan tanpa memperdulikan apapun segera meninggalkan
      area tersebut, melupakan barang bawaan, bahkan teman atau keluarga yg menemani perjalanan.
   - Kelompok kedua adalah orang orang yg segera bergegas mengemasi barang barang bawain sendiri dan
      meninggalkan area tersebut.
   - Kelompok ketiga adalah orang yang dengan sigap mengemasi barang barang orang lain ( untuk di ambil         secara pribadi/mencuri) dan berfikir toh pemiliknya sudah tidak peduli lagi atau di tinggalkan.
   - Kelompok ke empat adalah orang yang segera mencari cara dan bahan yg bisa digunakan untuk                  menambal kebocoran tersebut kemudian segera melakukan penambalan.

Sahabat Sahabatku yang berbahagia,
kira kira kita masuk dalam kelompok yang mana?
Bukankah hal hal seperti ini sering terjadi pada kita? di lingkungan kita?
bukan perahu bocor memang, tapi dengan cerita yg berbeda, peristiwa yg berbeda tapi pola pensikapan atas peristiwa tersebut sama, akan menghasilkan 4 kelompok manusia yang memiliki prilaku yg berbeda.
Kenapa prilaku tersebut bisa berbeda? karena pemahaman ilmu, kekuatan iman dan kebijaksanaan yg berbeda beda, itulah yang menyebabkan munculnya prilaku yg berbeda.
Kelompok pertama adalah kelompok orang yang tidak punya pendirian, orang yang jarang menggunakan hati dan pikirannya untuk pertimbangan melakukan sesuatu, apa yg ia lakukan hanyalah mengandalkan naluri, ini adalah kelompok kebanyakan dari kita, orang orang yg mudah berpendapat, menentukan sikap dg cepat tanpa pertimbangan, tentunya akan menghasilkaqn keputusan yang jauh dari manfaat. bahkan sering kali membuat masalah menjadi semakin besar.
Kelompok kedua adalah golongan orang orang yang hanya mementingkan diri sendiri, ia tidak peduli dengan apa yang terjadi pada orang lain, apa yg dialami orang lain. Ketika orang lain kesusahan baginya tidak ada kepentingannya dengan dirinya sehingga diacuhkan saja, tipe ini adalah tipe orang yang hatinya mati dalam berempati kepada orang lain, hidup adalah hak pribadi, baik buruknya ditentukan oleh diri sendiri.
bisa jadi kita sebenarnya adalah bagian dari kelompok ini, coba kita review ke belakang betapa sering kita tidak peduli pada kesulitan orang lain, betapa sering kita cuek ketika orang lain kesusahan? maka sangat mungkin kita adalah bagian dari kelompok orang yg segera mengemasi barang pribadi saat kapal itu bocor.
Kelompok ke tiga adalah bagian dari orang orang yang cukup cerdik (licik?) dalam menghadapi hidup dan kehidupan ini, orang orang yang mampu dengan cepat berfikir mencari keuntungan pribadi atas setiap peristiwa yg terjadi tapi tanpa mempertimbangkan hak hak orang lain, kelompok ini adalah golongan orang yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yg ia inginkan.Dalam sebuah kasus ketika ada teman yg kesulitan butuh pertolongan maka yg ia lakukan bukannya menolong tapi sebenanrnya menyelesaikan satu maslah dengan memberikan masalah baru yang lebih besar. Bagai seorang rentenir yg meminjamkan uang untuk temannya yg mau beli obat, terlihat "menolong" namun sesungguhnya memberikan masalah baru yg justru lebih memberatkan sang teman.
Marilah kita instrospeksi, apakah selama ini kita menjadi bagian dari penyelesaian masalah teman, atau sering kali justru menjadi penyebab masalah baru atas teman kita?
Kelompok yang ke empat adalah kelompok orang yg punya kepedulian sosial cukup tinggi, orang yang menggunakan hati dan fikirannya untuk kemaslahatan bersama. Bagian dari kelompok ini adalah orang orang yang hatinya telah tertancap iman dengan sangat kuat, orang yang mampu menempatkan rasa cinta pada saudaranya adalah sebagaimana mencintai dirinya sendiri. Maka wajar ketika kapal itu bocor ia segera mencari cara untuk menambalnya, bukan segera melarikan diri, karena keselamatan orang lain sama pentingnya dengan keselamatan dirinya. Tipe orang ini cenderung menjadi orang yang dicintai dan disegani masyarakat, bukan karena hartanya, bukan karena kedudukannya, tapi karena empatinya yg luar biasa untuk orang lain buah dari keimanan yg sangat kuat.
Maka menjadilah kelompok ini wahai saudara saudaraku, menjadi orang yang menempatkan kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi, menempatkan kerja sosial secara iklas tanpa mengharap balas budi, tak perlu dengan penghormatan, tak perlu puja puji, cukup lakukan dan setelahnya lupakan.
jadikan setiap aktifitas hanyalah untuk kebaikan bersama dan mengharap ridho Allah.

di akhir kembali saya bertanya kepada antum semua, masuk golongan manakah kita?

  

Komentar