Assalamu'alaikum wrwb,
Sahabat sahabatku yang berbahagia,
Dalam perjalanan hidup sering kali terjadi sebuah
peristiwa yang sepertinya kebetulan, namun sesungguhnya itu adalah bentuk dari
rencana Allah, tidak jarang sebuah peristiwa terjadi begitu saja tanpa bisa
kita nalar, maka itu adalah campur tangan Allah. Pertanyaannya adalah kenapa
dan bagaimana kita bisa mengalami sebuah peristiwa yang "tidak biasa"
tersebut.?
teringat sebuah hadist yang cukup dalam maknanya ,
Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia
berkata: Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam, maka
beliau bersabda: “Hai anak muda,
aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat. Jagalah Allah, maka Dia akan
menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau
meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau minta pertolongan, mintalah
pertolongan kepada Allah. Dan ketahuilah, sesungguhnya seandainya umat ini
bersatu untuk memberikan suatu kemanfaatan kepadamu, maka mereka tidak akan
dapat memberinya, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Dan
seandainya mereka bersatu untuk mendatangkan suatu kemudharatan kepadamu, maka
mereka tidak dapat mendatangkan, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah
tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran telah mengering.”1 (HR.
At-Tirmidzi )
Rasulullah telah berpesan bahwa Apabila
kita telah menjadikan Allah sebagai tujuan hidup, maka Allah akan menjaga kita
dari banyak kejadian kejadian yang dapat merugikan dan menbahayakan diri kita.
Ini yang kemudian dalam bahasa kita terjadi peristiwa yang tidak masuk
akal, itu semua adalah bentuk penjagaan Allah atas hambanya yang berserah diri.
Namun bukan hanya kejadian yang luar biasa saja yang
masuk dalam ketegori penjagaan Allah, banyak peristiwa umum, kegagalan, jatuh
dan berbagai kesulitan yang sebenarnya adalah bagian dari penjagaan Allah,
sehingga apabila kita mampu mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa
tersebut maka kita tidak akan bersedih dan berkeluh kesah, bahkan kita akan
bertambah imannya karena begitu yakin akan penjagaan Allah.
Mari kita simak beberapa contoh :
Ketika melamar kerja disebuah perusahaan besar, berbagai tahapan seleksi telah
kita lalui dengan baik, kemudian karena hal sepele, di detik detik akhir kita
gagal untuk masuk kerja di perusahaan tersebut. Maka janganlah berkecil hati,
bisa jadi itu adalah bentuk penjagaan Allah atas dirimu, bisa jadi di
perusahaan tersebut engkau tidak akan nyaman, imanmu akan mudah tergoda, atau
karirmu tidak akan berkembang, dan Allah maha tahu itu, karenanya kemudian
engkau di bikin gagal dalam kesempatan tersebut. Maha benar Allah.
Ketika akan berkunjung ke calon istri ( belum jelas juga kapan jadi
istrinya) tiba tiba hujan lebat, ditungguin lama, setlah berhenti buru buru
jalan naik motor, di tengah jalan ban bocor, setelah di tambal dan jalan lagi
ternyata portal depan rumah si dia dah di tutup, kemalaman, mungkin kamu akan
bertanya kenapa kesialan terus saja terjadi? tidak, sesungguhnya itu bukanlah
kesialan, itu adalah bentuk dari penjagaan yang Allah berikan, bisa jadi kalau
semua lancar kamu datang ke tempat si dia, maka kamu akan ber kholwat, berdua
duaan, dan tidak menutup kemungkinan mendekati zina, minimal, zina hati. Karena
penjagaan Allah lah kemudian engkau di "halangi" untuk berkunjung.
Ketika surat
suara sudah di hitung, dan ternyata perolehan suaramu tidak cukup
meghantarkan dirimu menuju kursi dewan, maka itu bukan karena engkau
kalah uang, tidak melakukan serangan fajar, tidak disukai masyarakat. Itu
adalah bentuk penjagaan Allah, ya , Allah menjagamu dari tempat yang memang
berbahaya buatmu, karena Allah tahu tempat terbaik buatmu, Bisa jadi bila
engkau jadi maka engkau akan menjadi Sombong, Tinggi Hati, dan sulit untuk menolak
Uang Uang yang tidak jelas sumbernya. Maka kegagalan itu adalah bentuk
penjagaan Allah atas dirimu, agar dirimu tetap terjaga.
Demikian banyak contoh yang bisa kita ambil dari
sekeliling kita, dan dari peristiwa tersebut kita bisa belajar banyak hal, bagaimana
menjadi Orang yang selalu menyandarkan setiap peristiwa kepada Allah SWT.
Menjadikan Allah sebagai tujuan hidup sehingga tidak lagi mencari penilaian
selain penilaian Allah, tidak lagi mencari cinta selain cinta Allah. Insya
Allah apabila itu sudah menjadi langkah dan gerak hidup kita maka kita akan
selalu dalam penjagaanNya. maka beruntunglah orang yang berada dalam penjagaan
Allah.
هَذَا
مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍ (٣٢)مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ
وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ (٣٣)
“Inilah
yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada Setiap hamba yang selalu kembali
(kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya),
(yaitu) orang yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah sedang Dia tidak
kelihatan (olehnya) dan Dia datang dengan hati yang bertaubat.” (QS.
Qaaf: 32-33).
Semoga tulisan pendek ini bisa
menyadarkan dan mengingatkan saya untuk selalu berbuat demi Allah dan karena
Allah, dan semoga yang membaca tulisan ini menyadari bahwa "membaca"
ini adalah bagian dari sekenario Allah dimana kita diminta mengambil pelajaran
darinya.
Wassalamu'alaikum wrwb
Komentar
Posting Komentar