Menikmati Bulan Pembelajaran

Assalamu'alaikum wrwb,

Sahabat sahabatku yang sedang mencari gelar taqwa.
Tanpa terasa Ramadhan hampir memasuki hari ke 10, sebagian dari kita barangkali sudah "gugur" di babak penyisihan, sebagian lagi masih asyik menghitung banyaknya khatam alquran yang telah terlewati, sebagian lagi mulai "tawaf" di mall dan pasar. Namun tidak sedikit yang masih istiqomah bahkan makin semangat menyambut hari hari penuh dengan berkah ini.

Sahabat sahabatku yang istiqomah dalam ujian,
dibulan suci ini banyak yang mengartikan sebagai bulan tarbiyah, bulan pembelajaran, karena dibulan ini kita diajarkan sabar dengan menahan lapar dan haus, di ajarkan berbagi dengan berzakat, di ajarkan ikhlas dengan berpuasa, semua itu tentunya adalah bekal menyambut sebelas bulan setelah bulan ramadhan.  Namun di kesempatan yang indah ini saya ingin mengajak antum semua untuk belajar yang lebih dari itu.

Sahabat Sahabatku yang sedang belajar karena Allah,

Dibulan suci ini banyak dari kita sibuk dengan banyak membaca Alquran, berlomba dengan keluarga, atau teman banyak banyakan khatam alquran, itu baik, tapi alangkah baiknya apabila dibulan yang penuh magfiroh ini kita tidak hanya banyak membaca alquran, tapi juga membaca artinya, memahami kandungannya, karena alquran yg diturunkan tidak dengan bahasa kita, akan sulit dijadikan pegangan hidup kalau kita tidak memahami artinya.

Dibulan suci ini banyak dari kita rajin memberikan nasehat, berceramah, khultum , Tablig atau sekedar nasehat melalui status sosial masangger dan semacamnya, itu bagus artinya kita berbicara kebaikan, namun alangkah baiknya pula bila kita belajar mendengar, belajar menerima nasehat, belajar menjadi yang di kritik, karena seringkali seseorang yang terbiasa memberi nasehat akan merasa lebih baik dari yang lain, sehingga sulit menerima nasehat dari orang lain, seringkali orang yang sering ceramah akan merasa paling tahu, hingga enggan untuk mendengar nasehat dari orang lain, apalagi kalau pendapatnya berbeda, maka belajarlah mendengar wahai saudaraku, karena telinga kita dua sementara mulut kita satu, artinya kita harus lebih banyak mendengar dari pada berbicara, dengan mendengar akan melembutkan hati dan membuat kita menjadi lebih bijak.

Dibulan suci ini banyak dari kita yang rajin melakukan banyak amalan ibadah, itu bagus, karena banyak amal ibadah akan menjadikan kita banyak mendapat pahala, namun ingatlah wahai saudaraku, berhati hatilah dalam beribadah, belajarlah, gunakan ilmu dalam beramal sehingga amal kita tidak sia sia, belajarlah beramal yang kira kira tidak menjadikan kita mudah mendapatkan pujian oranglain, karena pujian sering kali menyebabkan kita makin semangat beramal tapi berubah dalam orientasi, beramal karena ingin di puji oranglain, tak sedikit dari kita yang aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan selama Ramadhan ini  untuk terlihat alim dan di anggap alim, tidak sedikit yang beramal tapi mudah bangga dengan pujian, tak sedikit yang beramal namun akhirnya amal itu tak bernilai dihadapan Allah SWT. Karenanya wahai saudaraku, dibulan yg suci ini marilah belajar menjadi orang yang beramal karena Allah, bukan karena manusia, tak sakit hati ketika amal disepelekan orang lain, tak bangga ketika amal dipuji orang lain. jadilah pribadi yang menjadikan Allah sebagai tujuan amal.

Dibulan yang suci ini marilah kita belajar menilai diri sendiri, jangan sibukkan menilai orang lain, ketika melihat satu kekurangan pada orang lain maka carilah 1001 alasan untuk mebenarkan kesalahan itu, hingga kita tak menilai rendah orang tersebut, namun bila melihat satu kesalahan pada diri sendiri maka carilah seribu satu penyebab yg mebuat kita melakukan kesalahan kemudian perbaiki diri, jangan terbalik ketika melihat satu kesalahan orang lain kita mencari 1001 kesalahan turunannya hingga seolah orang tersebut adalah yang paling hina, dan ketika melihat satu kesalahan diri maka 1001 alasan pembenaran kita ungkapkan agar kita dimaklumi orang lain. Belajarlah wahai saudaraku untuk banyak menilai diri sendiri, dan melakukan perbaikan diri, jangan sibuk dengan kekurangan orang lain bahkan bisa jadi orang yg kita anggap memiliki kekurangan sesungguhnya ia memiliki keistimewaan dihadapan Allah dengan amalan yang lainnya.

Yang terakhir, untukmu wahai sahabat sahabatku yang disayangi Allah,
maafkanlah aku yang sedang belajar menjadi baik, karena tentunya aku memiliki banyak kejelekan kepada antum semua, maafkanlah aku yang sedang belajar ikhlas karena tentunya selama ini telah banyak amal yang sia sia, maafkanlah aku yang selama ini banyak memberi nasehat, karena sekarang aku akan lebih banyak mendengar, maafkanlah aku yang punya sifat sombong karena sekarang aku belajar bagaimana menjadi bukan siapa siapa, maafkan lah aku atas apapun yang menyebabkan diri ini memiliki banyak salah dan dosa, karena pendosa ini sedang belajar membersihkan diri.
Semoga Ramadhan ini benar benar menjadikan si pendosa ini banyak belajar untuk menjadi muslim yang baik yang tak banyak menyakiti , tak banyak khilaf dan tak banyak beramal sia sia, amin.

Wassalammu'alaikum wr wb

dari sang Pendosa
Andi Abi Abdullah

Komentar