10 NASEHAT UNTUK PARA ISTRI

Sahabat Sahabatku yang kucintai karena Allah,
Ada beberapa teman yang membaca blog ini dan menanyakan, kapan akan menulis nasehat untuk istri? dan cukup lama saya memutuskan untuk menulis nasehat untuk istri, karena tiap kali akan menulis maka yang terbayang adalah istriku dengan segala keindahan akhlaknya, dengan keindahan tutur katanya, dengan keindahan dalam ketaatannya, sehingga rasanya semua istri sudah berada dalam kondisi yang sama jadi untuk apalagi mendapatkan nasehat?
Namun untuk menjawab permintaan tersebut, dengan sangat hati hati saya akan mencoba memenuhi permintaan tersebut.
Wahai para istri, nasehat yang akan engkau baca ini, bukan berarti engkau belum melakukannya, namun sekedar penguat, karena saya yakin kalian adalah para istri yang telah menjadi obat bagi sakit suami, menjadi air yang manis dan sejuk bagi dahaga suami, dan menjadi lentera bagi keluargamu. Dan bukankah sekuat apapun kita seringkali kita butuh dikuatkan kembali?
1. Wahai para istri, tunduklah dan taat kepada suami, selama tidak melanggar yang shar’i
Karena Allah telah memberikan kuasa lebih pada suami untuk menjagamu, mendidikmu, bahkan begitu besarnya tanggung jawab itu, apabila engkau melakukan sebuah dosa karena tidak tahu, tidak pernah di ingatkan suami, maka suami akan ikut menanggung dosanya, sementara dosa suami istri tak harus ikut memikulnya. Ingatlah pesan Allah didalam alquran “ku anfusakum wa ahlikum narro” jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.
Bila seorang istri melakukan sebuah dosa dan dibiarkan saja oleh suaminya, padahal suami mengetahuinya maka suami akan menanggung dosa.
2. Wahai para istri, Bersikaplah yang lembut pada suami, karena kelemahan suami adalah saat mendengar kelembutan suara sang istri, ketika suami sedang marah dan bernada tinggi maka jangan pula engkau meninggikan suaramu, rendahkan suaramu atau diamlah, itu akan lebih menentramkan, setelah kemarahan suami reda baru bicarakan baik baik diwaktu yang baik. Apalagi ketika suami baru pulang dari bepergian, maka janganlah engkau sambut dengan cemberut, dengan penampilanmu yang awut awutan, dengan cerita betapa repotnya mengurus rumah dan semacamnya, sambutlah suami dengan rasa rindu, dengan tatapan seolah telah sekian lama tidak melihatnya, dengan keceriaan yang menghiburnya sehingga apapun beban suami diluar sana akan terasa hilang saat memasuki rumah kalian.
3. Wahai para istri suami adalah mahluk yang suka keindahan, maka sering seringlah berdandan untuknya, tak harus untuk pergi keluar rumah, pakai pakaianlah yang rapi , dan harumkan dirimu, sehingga suami merasakan keindahan dan keharumanmu, jangan biasakan menggunakan pakaian atau berpenampilan seadanya ketika suami dirumah.
4. Wahai para istri, saat suami ada di rumah janganlah engkau sibukkan dirimu dengan sesuatu yang membuatmu jauh dari suami, pilihlah pekerjaan yang bisa dikerjakan bersama, atau lakukan pekerjaan yang bisa dilakukan di dekat suami, buatlah situasi dimana suami akan merasa sangat dibutuhkan, jangan sibukan dirimu dengan telp atau gadget , atau menonton sinetron yang tidak disuka suami. Isilah hari harimu dengan kebersamaan bersamanya.
5. Wahai para istri, cobalah bertanya pada suami, apakah yang ia sukai dan tidak sukai kemudian lakukan apa yang ia sukai dan jauhi yang tidak ia sukai untuk menunjukan betapa engkau begitu menghargai dan patuh kepadanya, selalu ada toleransi tapi bicarakan baik baik, agar suami merasa tetap sebagai sosok yang begitu engkau butuhkan.
6. Wahai para istri, suami adalah sosok yang sangat pecemburu, maka janganlah engkau membuatnya cemburu, janganlah engkau berlama lama berbicara dengan laki laki lain apalagi saat di dekat suami, janganlah menceritakan kebaikan kebaikan, kelebihan laki laki lain kepada suami, karena itu sama artinya dengan mengatakan “engkau tak sehebat dia”
Hindarilah hal hal yang bisa membuat suami cemburu, ketahuilah bahwa ketika suami cemburu tak serta merta marah, tidak sedikit yang melampiaskannya dengan mencari sosok yang lain sebagai pembuktian diri, atau bentuk dari balasan kecemburuan tersebut, maka bila itu sudah terjadi artinya masalah besar akan segera menemui kalian.
7. Wahai para istri, Suami berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu. sedang engkau terbiasa memahami bahasa verbal suami ,  Suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri.  engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. padahal bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar. namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapinya.
8. Wahai para istri, Sesekali saat suamimu pulang kerja atau kembali dari tempat usahanya, pandanglah wajahnya. Cium tangannya.  Itulah tangan yang bekerja keras mencari rezeki untuk memberi  nafkah dirimu. Padahal, sebelum akad nikah, ia tak punya  hutang budi sama sekali kepadamu.  Sesekali saat kau sendiri, ingat-ingatlah wajahnya. Itulah wajah orang yang mungkin turut diseret ke neraka jika dirimu  melakukan maksiat. Sebab, ia turut bertanggung jawab atas  agama dan akhlakmu. Padahal, sebelumnya lelaki itu tak
mengenalmu.

9. Wahai para istri, Ingatkah doa yang dulu ia ucapkan saat pertama kali kalian salat bersama? Di malam pengantin itu, saat tangan suamimu gemetar memegang ubun-ubunmu, ia membaca, “Allahumma inni as`aluka khairaha wa khaira ma jabaltaha ‘alaihi wa
a’udzu bika min syarriha wa min syarri ma jabaltaha ‘alaihi.
Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiat yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan  tabiat yang ia bawa.”
Sudahkah kebaikan-kebaikanmu kau bawa untuknya?

10. Wahai para istri, bila engkau melihat kekurangan pada suami maka rahasiakanlah, janganlah engkau sebarkan itu walaupun pada keluargamu, tutupi kekurangannya dengan kebaikan kebaikan yang dimiliki suami, tunjukan kekagumanmu padanya, dan tunjukan betapa berartinya ia bagi dirimu, didiklah anak anakmu untuk menyayanginya, dan agar bangga pada ayah mereka, tanamkan pada anak betapa ayah mereka adalah sosok yang mengagumkan.

Demikian wahai para istri, sepuluh hal sederhana tapi apabila engkau amalkan insyaAllah suami akan menjadikan mu ratu dihatinya, dan jangan lupa, kunci dari semua hal semua masalah adalah alquran dan hadist, maka berpegah teguhlah pada dua hal itu selama proses membahagiakan suami, maka insyaAllah kalian akan selalu mendapat ridhoNya, dan akan dikuatkan dalam setiap ujian dan cobaan rumah tangga, semoga kita semua menjadi keluarga yang sakinah amin.



Komentar