Ingatlah ia adalah TITIPAN!!!!

Sahabat sahabatku yang berbahagia,
tentu kebahagiaan ini terasa begitu lengkap apabila saat ini kita memiliki keluarga yang sehat, anak anak yang cerdas dan sholeh dan kehidupan yang menyenangkan.
 Semoga sahabat semua selalu dalam rahmat dan penjagaan Allah SWT amin.

Sahabatku yang baik hati,
di pagi yang sejuk ini saya ingin mengajak sahabat semua untuk sedikit merenung, ya sedikit saja, membayangkan apabila kita menitipkan suatu barang kepada orang lain, dan  kita berpesan agar barang itu dijaga dengan baik, ternyata barang itu kembali dalam keadaan rusak, bahkan kita hampir hampir tak mengenalinya, bagaimana perasaan kita?
sedih marah kecewa dan berbagai perasaan negatif tentunya.
Lalu bagaimana kalau di kesempatan yang lain justru barang yang kita titipkan ternyata dijaga dengan baik, dibersihkan, bahkan dikembalikan dengan kondisi yang lebih baik dari pada saat kita titipkan, bagaimana perasaan kita?
tentunya akan senang, gembira, bahagia, dan kita akan sangat berterima kasih dengan orang yang kita titipi barang tersebut. Kesimpulannya adalah ketika ada amanah atau titipan maka perlakukanlah amanah dan titipan tadi sesuai dengan keinginan sang pemilik maka insyaAllah pemilik akan sangat senang dengan penitipan tersebut.
Sahabatku yang berbahagia,
Sadarkah kita bahwa sebenarnya kita sedang menerima titipan istimewa dari Allah SWT?
Allah telah menitipkan kepada kita sebuah titipan yang istimewa namun seringkali kita lupa bahkan kemudian menganggap titipan tersebut adalah milik kita. ya benar!!! titipan itu adalah anak.
 Anak yang saat ini berada dirumah kita yang lahir dari rahim istri sesungguhnya adalah titipan Allah kepada kita yang sekaligus adalah bentuk ujian dan cobaan untuk kita.
Karena Anak adalah titipan, maka seperti tulisan di awal tentunya harus diperlakukan sebagaimana yang disukai oleh sang pemilik anak yaitu Allah SWT, janganlah kita memperlakukan anak seperti apa yang kita inginkan, karena belum tentu apa yang kita inginkan sesuai dengan keinginan Allah SWT.

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ .
Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar” (QS. Luqman: 13)

Yang pertama dan paling utama dari tugas kita sebagai penerima titipan Allah adalah, mengajarkan tauhid kepada anak, mengajarkan keimanan kepada Allah SWT. Anak harus diajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi didunia ini adalah milik Allah dan hanya kepadanya  kita menyembah, kita memohon pertolongan dan kita meminta,  Jadikan Allah sebagai tujuan dari semua aktifitas kita.

Di ayat 17 kita akan dapatkan perintah yang lain yaitu  “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”
Setelah tauhid telah diajarkan kepada anak maka  tugas kita  yang berikutnya adalah mengajarkan sholat dan dilanjutkan dengan berdakwah, ber amar ma’ruf nahi munkar. Memerintahkan dan mengajak kepada kebaikan dan menjauhi dan menghilangkan yang buruk atau kejelekan.
Tugas ini tidak mudah dan cukup berat, karenanya dilaksanakan setelah tauhidnya benar dan lurus agar anak mampu menghadapi berbagai halangan dan rintangan saat berdakwah. Karena berdakwah tidak lagi menjadi ibadah pribadi , tapi melibatkan oranmg lain sehingga kemungkinan terjadi penolakan sangat besar, kemungkinan menghadapi cobaan dan rayuan agar berubah arah sangat kuat, karenanya dibutuhkan akidah yang kuat agar tetap istiqomah dijalan Allah.

Pada ayat berikutnya yatitu ayat 18 dan 19 kita akan menemukan satu perintah agar memiliki akhlak yang baik
Ayat 18  Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Ayat 19  Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Allah melalui ayat ini memerintahkan kepada kita agar berakhlak baik, tidak sombong, berbicara santun, bersikap bijak . dan tentunya kitapun harus mengajarkan anak dengan hal yang seperti itu pula. kita sebagai penerima titipan Nya mengajarkan ahlak yang baik, mengajarkan pada anak agar tidak sombong, agar santun, dan menjadi pribadi yang sederhana. 

Sahabat sahabatku yang berbahagia,
Ada satu hal yang sangat penting sebelum kita bisa mengajarkan beberapa hal diatas dengan baik, yaitu kita harus memahami dan menjalankan apa yang akan di ajarkan kepada Anak sehingga anak punya contoh nyata dan dekat, sehingga mudah bagi anak untuk melaksanakan apa yang kita ajarkan, 
apabila kita hanya mampu memerintah anak untuk melakukan ini itu tetapi kita sendiri tidak bisa dan tidak melakukannya maka akan sulit bagi anak untuk menjalankannya. Karenanya wahai saudaraku 
mari belajar bersama mendapatkan modal untuk mengajar anak anak kita. Belajar menjadi orang tua yang baik, belajar menjaga amanah atas titipan yang telah Allah percayakan kepada kita, hingga suatu saat kelak ketika Allah mengambil kembali titipan tersebut, atau saat Allah menanyakan titipan tersebut di hari perhitungan , tak perlu lagi kita menjelaskan panjang lebar cukup doa dari anak sholeh hasil didikan kita menjawab atas semua pertanyaan tersebut, 
maka berbahagialah ia , orang tua yang dihari perhitungan nanti diselamatkan  oleh anak anaknya yang sholeh dengan doa doanya.
Semoga kita semua menjadi orang tua yang bisa menjadi idola bagi anak anak kita, menjadi   contoh dan teladan  yang baik bagi anak anak, dan menjadi orang tua yang diberikan rahmat oleh Allah atas kemampuan kita merawat dan mendidik anak anak dengan baik, amin.
وكقوله سبحانه: وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan.  Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka” (QS. Al An’am: 151).

“yang sedang belajar menjadi idola bagi anak –andi abi Abdullah”  


Komentar