BELAJARLAH
DARI CERMIN
(Andi Abi
Abdullah)
Assalamu’alaikum
wrwb
Sahabatku
yang baik,
Perjalanan
hidup , pendidikan, lingkungan, telah membentuk kita menjadi pribadi pribadi
yang unik, pribadi yang berbeda karakter, dan memiliki pemahaman yang berbeda
beda. Terkadang karena kurang dewasanya
kita berfikir, membuat perbedaan ini menjadi konflik, perseteruan dan bahkan
permusuhan. Ketika kepribadian yg kita miliki digunakan untuk menilai orang
lain , maka besar kemungkinan akan salah dalam mengambil kesimpulan.
Marilah
kita belajar dari aktifitas rutin yang selalu kita lakukan, BERCERMIN,
Setiap
pagi sebelum kita keluar rumah maka salah satu ritual wajib yg biasa kita
lakukan adalah bercermin, melihat apakah sudah pantas yg kita pakai?, apakah
penampilan sudah rapi?, apakah bedak yg dipakai udah rata atau ketebalan? Dan banyak
yg kita teliti melalui cermin sebelum keluar rumah.
Manusiawi
memang aktifitas tersebut, namun saya menyarankan marilah kita juga bercermin
tidak hanya lahiriahnya saja, tapi juga batin kita. Apakah iman sudah kita letakkan
dengan benar dihati, apakah mulut sudah kita siapkan untuk hanya berbicara
kebaikan, apakah otak sudah disetel hanya memikirkan yang manfaat, apakah baju
taqwa telah terpakai dengan rapi, apakah sabar dan bijak sudah kita masukan
dalam diri dan banyak hal yang lainnya.
Cermin
mengajarkan kita untuk lebih banyak melihat kekurangan pada diri sendiri
sehingga tidak punya waktu melihat kekurangan orang lain. Mengajarkan kita
untuk hati hati berpenampilan tidak hanya lahiriah saja, juga batin yang
tertata dan terjaga.
Cermin
juga mengajarkan betapa pandangan mata mudah sekali tertipu, gerakkanlah tangan
kananmu maka akan terlihat yg bergerak tangan kirimu, maka janganlah kita mudah
memberikan penilaian kepada orang lain sebelum kita faham benar dengan orang
lain tersebut.
Cermin
mengajarkan kita bahwa sinar yg kita arahkan kecermin akan kembali kekita,
begitu pula dengan amal perbuatan, kebaikan yg kita lakukan maka kebaikan itu
akan kembali pada kita ( dengan berbagai cara), keburukan yang kita lakukan
akan kembali kepada kita (dengan berbagai jalan), maka hati hatilah dalam amal
perbuatan.
Cermin
mengajarkan kejujuran kepada kita, satu jerawat yg kita punya akan tetap
terlihat satu di cermin, hitam kulit kita akan tetap terlihat hitam di cermin,
maka bersikap jujurlah bagai cermin. Tampakkan apa yang memang seharusnya
tampak, sampaikan sesuai dengan aslinya.
Cermin
mengajarkan pada kita bahwa yang asli adalah kita , bukan bayangan di cermin, maka
sadarilah wahai sahabatku, sesungguhnya baik buruknya kita ditentukan amal
perbuatan kita sendiri, bukan bayangan dari penilaian orang lain. Maka buat apa
kalau semata mata mengejar penilaian manusia?
Dari
sekian banyak pelajaran ini semoga kita menjadi pribadi yang rajin “bercermin
diri” , mengawali aktifitas dengan persiapan fisik , mental dan rohani. Jadikan
cermin sebagai sarana mawas diri, jadilah peristiwa hidup yang ada disekitar
kita sebagai sarana “bercermin’’ untuk melihat kualitas diri.
Semoga
kita semua menjadi pribadi yang rajin “bercermin” hingga setiap hari yang
terjadi adalah peningkatan kualitas diri, amin.,
Wassalamu’alaikum
wr wb
Komentar
Posting Komentar