MAAFKAN ATAS KEPENGECUTAN KAMI
(Andi Abi Abdullah)

Sahabatku yang sibuk dalam  rengkuhan aktifitas hariannya,
Setiap membuka portal berita kita akan temui kabar saudara kita di palestina syahid setelah melakukan penikaman ke tentara israel laknatullah alaihi.
Dalam kacamata “keduniaan’’ kita, mungkin itu adalah sebuah tindakan konyol, pisau melawan senjata otomatis, gak berimbang.
Atau dalam kacamata ‘’kepengecutan’’ kita, itu adalah tindakan frustasi, bunuh diri, bagaimana mungkin dengan sebuah pisau menantang tentara israel dg senjata lengkap, bukankah itu cari mati?
Dan berbagai alasan pembenaran atas kelemahan kita, kepengecutan kita, kecintaan pada dunia kita, hingga kemudian ukuran penilaian yang muncul adalah dengan dasar nafsu dunia. Bahkan dengan dalih beda negara, kita sembunyi dalam kepengecutan negara kita adalah INDONESIA.

Sahabatku yang mengalir darah jihad di tubuhnya,
Apakah engkau lihat ada ketakutan diwajah remaja palestina itu?
Apakah engkau lihat ada putus asa diwajah pemuda palistina itu?
Apakah engkau lihat ada galau diwajah muslimah palistina itu?
TIDAK!!! Mereka bergembira atas ‘’perniagaan ‘’ yang mereka lakukan, karena keuntungan yg didapat sudah didepan mata, dan pasti hasilnya.
'Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh.' (QS. At Taubah: 111)
Inilah jawabannya kenapa mereka bergembira atas perjuangan yang mereka lakukan, mereka tak lagi berkutat pada hafalan saja, mereka tak lagi hanya berkutat pada tafsir dan mendakwahkan saja, tapi mereka memahami dan mengamalkan ayat tersebut, sehingga perjuangan itu menjadi wasilah kecintaan mereka kepada Allah, menjadi jalan pengamalan ayat Al quran, menjadi pintu masuk menuju surga  yang begitu indah.

Lalu bagaimana dengan kita?
Allah telah berikan jalan bagi kita untuk mengamalkan ajaran ukhuwah, dengan mengetahui kondisi saudara saudara kita di palestina,
Allah telah mengajarkan pada kita arti makna qital dalam ayat ayat alquran, tinggal kita memahaminya atau membiaskannya.
Allah mengajarkan Amar ma’ruf nahi munkar dengan berbagai peristiwa.
Fahamkah kita? Atau pura pura faham? Pura pura tidak faham?
Maka siapkan bekalmu menuju perniagaan itu, siapkan dirimu menuju janjiNya, hingga Malaikatpun tak lagi menghisabmu dihari perhitungan nanti.

 "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran." (QS. Shaad, 38: 29)


Komentar