MENGAPA KITA MERASA MENDERITA??

MENGAPA KITA MERASA MENDERITA??
(Andi Abi Abdullah )

Sahabatku yang selalu dalam kebahagiaan,
Sering kali kita mendengar keluhan, curhat dari orang lain,  betapa hidupnya terasa amat menderita. Selalu dalam kesusahan, jauh dari bahagia . Permasalahan datang silih berganti, susul menyusul, terasa tidak ada hentinya, hidup terasa gelap dan serasa tak ada jalan keluar.
Benarkah kejadiannya seperti ini? Sehebat itukah jalan hidupnya?
Sahabatku, sering kali kita mudah mendramatisir masalah sehingga masalah menjadi semakin terasa berat, sikap kita dalam menyikapi masalah itulah yang sebenarnya membuat semakin berat. Karena itu perlu di fahami bagaimana sikap kita dalam menghadapi persoalan hidup sehingga bahagia akan selalu kita temui dimanapun, saat apapun, bahkan ketika sedang dalam menghadapi masalah.
1.        Belajar menerima Takdir.
Takdir adalah apa yang telah terjadi, yang kita sukai maupun yang tidak. Ketika sudah terjadi takdir yg tidak mengenakan maka terima itu dengan ikhlas dan sabar kemudian lakukan tindakan perbaikan.
Berkeluh kesah, mengumpat, marah marah, justru akan membuat hidup terasa menderita. Maka bersabarlah......
“ ...Maka barang siapa yang ridho (pada Allah), maka baginya keridhoan Allah...” (HR.Tirmizi )
2.        Jauhi Buruk Sangka.
buruk sangka kepada orang lain seringkali membuat pikiran dan perasaan menjadi tidak nyaman, gerak dan sikap  terganggu, hidup jadi terasa lebih sempit. Apalagi kalau buruk sangka kepada Allah, merasa Allah tidak adil, tidak disayang Allah, maka akan merasa semakin merana, buah dari prasangka kita sendiri.
Maka ubahlah buruk sangka menjadi baik sangka, carilah seribu satu alasan pemahaman atas kejadian yang menimpa kita, agar hidup terasa lebih ringan, lihatlah dari sudut pandang positif, agar semangat semakin menyala, percayalah hidup ini indah bila kita menganggapnya indah.....
Imam Hasan Al Basri pernah menyampaikan nasehat :
“ Ketahuilah bahwa perbuatan manusia tergantung pada prasangka mereka kepada Robb-nya, Adapun orang mukmin akan membaguskan amalnya, orang kafir dan munafik berprasangka buruk terhadap Robb-nya, maka mereka buruk dalam beramal”.
3.        Belajar Syukur.
Bagaimana cara belajar syukur? Adalah dengan mulai menghitung nikmat yang kita dapatkan sejak bangun tidur hingga tidur lagi,  hitung sedetail mungkin, apapun, maka akan kita dapatkan betapa banyak nikmat yang telah kita dapatkan sepanjang hidup ini, kalau kemudian ada sedikit peristiwa yang tidak mengenakkan maka sungguh itu tidak akan berarti apa apa dibanding nikmat yang begitu banyak yang sudah didapatkan.
Dengan rasa syukur ini maka akan hilanglah rasa menderita atas sebuah peristiwa sehingga hidup kita akan terasa selalu indah.
“Siapa yang tidak mensyukuri nikmat Allah, maka berarti berusaha untuk menghilangkan nikmat itu. Dan siapa yang bersyukur atas nikmat berarti telah mengikat nikmat itu dengan ikatan yang kuat.” (Syeikh Ibnu Athaillah ra.)
Demikian sahabat semua, semoga kita semua selalu berada dalam lindungan Allah dan menjalani hidup dari satu kebahagiaan ke kebahagiaan yang lainnya, amin,





Komentar