PENDUSTAKAH KITA ?

Sahabatku yang pandai menjaga lidah,
sungguh tidak nyaman ketika kita berinteraksi dengan orang yang sebagian besar ucapannya adalah dusta,
begitupun ketika kita dianggap pendusta oleh orang lain, tentu akan merusak pergaulan dan membuat kita jauh dari teman dan sahabat.
Lalau bagaimana ketika Rasulullah yang memperingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari pendusta? benarkah kita adalah bagian dari para pendusta ?
ingatlah ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
كَفَى بِالْمَرْء كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ
“Cukuplah seseorang dikatakan berdusta bila menceritakan segala hal yang ia dengar.”[HR. Muslim dari Hafsh bin ‘Ashim radhiyaLlaahu’anhu]
Bagaimana dengan sikap kita selama ini ? 
Apakah selama ini kita mampu memilah dan memilih, mampu menahan diri untuk tidak mengatakan semua yang kita dengar dan kita tahu, mampu menjaga diri dan memilih yang  manfaat, sehingga yang terucap dari bibir kita adalah kebaikan dan perbaikan.
Atau kita bangga dan puas menjadi orang yang seolah serba tahu dan  banyak tahu, sehingga kita mudah mengatakan segala hal yang kita dengar dan kita tahu, tanpa saring dan filter, tanpa melihat manfaat dan mudharot sehingga  semua yang kita dengar tanpa tabayun kemudian kita ceritakan kemana mana, hingga isyu dan fakta bercampur menjadi satu.
Sahabatku yang pandai memilah dan memilih,
Janganlah kita menjadi pendusta seperti yang digambar Rosulullah diatas, menjadi orang yang mudah menceritakan kembali apa yang di dengar dari segala sumber, menjadi corong berita atas segala hal yang belum pasti, bahkan menjadi penyebar aib saudara sendiri.
Jagalah lisan dan pikiran kita, pandai pandailah bersikap, pilihlah kalimat yang manfaat, jadilah kuburan bagi berita bohong, jadilah kuburan bagi berita palsu, jadilah kuburan bagi aib saudaramu. jaga diri dan jaga orang lain, dengan menjaga lidah kita untuk dipakai hanya yang manfaat saja, tinggalkan majelis atau obrolan yang menjurus pada ghibah dan fitnah, jangan sampai kita terperosok pada sebutan pendusta seperti pada hadist diatas.
Semoga dengan saling mengingatkan membuat kita terjaga dari bahaya "pendusta" amin.

Komentar