BELAJAR
DARI SAKIT
(Andi
Abi Abdullah)
Wahai sahabatku yang sedang merasakan nikmat
Allah,
Setiap kita tentunya pernah merasakan sakit, baik
sakit ringan, sedang atau bahkan sakit yang cukup berat sehingga menguras energy
fikiran dan waktu kita. Dalam keadaan sakit tersebut tidak sedikit orang merasa
tidak disayang Allah, merasa di acuhkan, merasa diperlakukan tidak adil atas
sakit yang di derita. Namun dalam sakit itu pula banyak dari orang orang alim
justru menemukan pintu masuk untuk lebih dekat pada Allah, menemukan keyakinan
bahwa hidup kita benar benar tergantung kepada Allah SWT.
“…dan
sesungguhnya salah seorang mereka benar-benar merasa gembira karena mendapat
cobaan, sebagaimana salah seorang mereka merasa senang karena memperoleh
kelapangan.” (HR Ibnu Majah dan Al Hakim, beliau berkata, “Shahih
menurut syarat Muslim.” Disepakati oleh Adz Dzahabi)
Rasulullah telah memberikan gambaran
bagaimana sikap orang mukmin ketika ditimpa cobaan, justru senang sebagaimana
senangnya sebagian orang ketika mendapatkan kelapangan. Maka bersukurlah ketika
mendapatkan sakit sebagai cobaan, karena itu adalah jalan menuju tingkatan yang
lebih tinggi lagi, namun juga jangan berhenti untuk terus istighfar dan mohon
ampun kepada Allah, karena bisa jadi sakit dan masalah yang ada muncul karena
teguran Allah atas khilaf kita.
Intinya bahwa kita harus selalu ridho
atas setiap takdir yang kita jalani.
Dari sikap ridho , terutama ridho atas
sakit yang sedang dihadapi, maka hadiah yang Allah berikan begitu luar biasa :
-
“Penyakit panas itu menjaga
tiap mu’min dari neraka, dan panas semalam cukup dapat menebus dosa setahun,”
(HR Al-Qadha’i).
-
“Tiada seorang mu’min yang ditimpa oleh lelah atau penyakit, atau
risau fikiran atau sedih hati, sampaipun jika terkena duri, melainkan semua
penderitaan itu akan dijadikan penebus dosanya oleh Allah” (HR
Bukhari-Muslim).
-
“Tidaklah seorang muslim yang tertimpa gangguan berupa penyakit
atau semacamnya, kecuali Allah akan menggugurkan bersama dengannya
dosa-dosanya, sebagaimana pohon yang menggugurkan dedaunannya.” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Maka tersenyumlah wahai sahabatku yang
sedang sakit, janji Allah begitu indah untuk kita lewatkan, nikmati sakit ini
dengan selalu mengingat Allah, dan bersiaplah menyambut hadiah yang telah Allah
janjikan, insyaAllah, amin.
Komentar
Posting Komentar