KITALAH
PENYEBAB KESALAHAN KITA SENDIRI
(Andi Abi Abdullah)
Sahabatku yang
pandai menilai diri,
Setiap orang pernah
berbuat salah, berbuat khilaf atau melakukan suatu perbuatan dosa,
Setiap kita pernah
berbuat yang tidak disukai Allah, namun yang membedakan kita kemudian adalah
apakah sikap terbaik yg telah dilakukan setelah sadar atas kesalahan tersebut
menjadikan kita hamba yang lebih baik atau sebaliknya.
Nabi Adam a.s.
pernah berbuat salah dengan memakan buah quldi, atas bisikan dari iblis/ syetan
yang ingin menjerumuskannya kedalam dosa. Namun apa yang Nabi Adam ucapkan
dalam pertaubatannya?
“Tuhan
kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni
kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang
yang merugi”. Al-A’raf ayat 23
Nabi Adam tidak
menyalahkan iblis atau setan dalam pengaduannya kepada Allah, tidak mencari
kambing hitam maupun kambing putih, tidak mencari cari alasan dan pembenaran,
namun dengan sadar dan tulus mengakui bahwa kesalahan itu adalah akibat
perbuatan sendiri.
Begitulah seharusnya
kita ketika telah berbuat khilaf dan salah, tidak mencari orang lain untuk
ditunjuk, tidak menyalahkan situasi, dan lingkungan, tidak mencari 1001 alasan
pembenaran, namun akuilah itu adalah atas kekurangan yang ada pada diri kita,
dan atas ketidak mampuan kita menahan hawa nafsu. Kemudian bertaubat dengan
sebenar benarnya taubat, dibuktikan dengan upaya perbaikan dan pertaubatan.
Sahabatku yang
pandai merenungi diri,
Satu dosa kecil
saja apabila kita hayati benar, kita renungkan nilai kesalahannya betapa
bodohnya kita melakukan itu, akan mampu melecut diri untuk melakukan
pertaubatan yang lur biasa sehingga menjadi khusuk dalam beribadah, jangan
sampai kemudian dosa besar yang kita lakukan namun kita sepelekan , kemudian
akhirnya dosa itu makin banyak namun dimata dan kesadaran kita hanyalah sedikit
debu diatas tumpukan amal kebaikan kita.
Belajarlah dari
Nabi Ibrahim betapa beliau “menghukum” diri atas kesalahan hingga mendapat
ampunan dari Allah SWT, maka lakukanlah amalan terbaik sebagai sarana “menghukum”
diri setiap kali kita melakukan sebuah kesalahan, semoga dengan cara tersebut
kita bisa semakin sadar untuk tidak menyepelekan dosa sekecil apapun, dan terus
melakukan perbaikan diri agar kualitas dan derajat kita semakin baik dihadapan
Allah SWT, semoga kita semua bisa saling menyadarkan untuk menjadi pribadi yang
lebih baik lagi, amin.
Komentar
Posting Komentar