TUGAS KITA HANYA MENYAMPAIKAN

TUGAS KITA HANYA MENYAMPAIKAN
( Andi Abi Abdullah )

Sahabatku yang istiqomah,
Kita semua sadar bahwa ada tanggung jawab besar yang ada dipundak kita untuk menyampaikan, mendakwahkan apa yang kita fahami. Bahkan demikian besar tanggung jawab tersebut hingga Rasulullah tekankan dengan pernyataan  “sampaikanlah walau hanya satu ayat”
Ini menggambarkan betapa jalan dakwah ini tidak main main, bukan pekerjaan sambilan, dan harus diutamakan dari pekerjaan yang lainnya.
Namun seringkali pula kita kurang sadar atau lupa bahwa tugas kita adalah menyampaikan, bukan merubah. Perubahan yang terjadi menjadi hak prerogatif Allah dan usaha dirinya sendiri. Kita tidak perlu marah ketika apa yang kita sampaikan ditolak atau bahkan dicampakkan.
Kita tidak boleh juga merasa berjasa apabila yg kita sampaikan kemudian dijalankan, sekali lagi bahwa itu semua hak Allah, kewajiban kita hanya menyeru, menyampaikan, dilakukan dengan cara yang bijak dan baik.

 “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik(pula). Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” An Nahl 125

Yang tidak kalah pentingnya dalam menyampaikan adalah, sampaikan dengan cinta dan kasih sayang, jangan dengan kebencian.
Nasehat yang disampaikan dengan cinta tentu akan memilih kata yang baik dan bijak hingga bisa menyentuh hati yang dinasehati, sebaliknya nasehat yang dibarengi rasa tidak suka, benci, cenderung akan menggunakan kalimat yang tajam dan pedas sehingga tidak menjadikan kesadaran justru menimbulkan kebencian baru.

Marilah kita belajar bersama untuk melakukan pendekatan dengan cinta kepada orang orang disekeliling kita, kepada orang orang yang menjadi media “penyeru” agar kebenaran yang kita sampaikan mudah di terima oleh mereka. Kedepankan empati atas kondisi yang ada, bangun rasa menghargai agar mereka tidak merasa “dihakimi’’, ajak bersama sama melakukan perubahan dan perbaikan, jangan sampai muncul kesan kita menjadi orang yang sok suci.

Semoga dengan kesadaran diri bahwa kita adalah penyeru, bukan penentu keputusan makan jalan ini menjadi lebih mudah dan indah,

Semoga kebaikan yang kita sampaikan akan tertanam dalam hati dan menjadikan perubahan tidak hanya bagi yang menerima, juga bagi kita yang menyampaikan, amin. 

Komentar