BELAJAR
DARI PERANG UHUD
Sahabatku alumni
212,
Salah satu
peristiwa sejarah yang kita harus belajar darinya adalah perang Uhud,
Banyak ibroh yang
bisa kita ambil dari peristiwa peperangan tersebut, pentingnya ketaat, tidak
tergoda dengan nikmat dunia, semangat jihad, kekuatan iman, strategi dalam
berperang/dakwah dan masih banyak lagi.
Kali ini saya ingin
mengajak antum semua wahai alumni 212 untuk mengambil pelajaran perang uhud
kaitannya dengan 212.
Perang uhud adalah
perang besar dimana jumlah orang kafir berkali kali lipat jumlah umat islam
mampu dikalahkan hingga mundur kebelakang. Namun karena kelengahan sebagian
umat diatas bukit kemudian ternyata orang kafir memiliki rencana cadangan
dengan menempatkan pasukan kholid bin walid untuk memutar dan merebut bukit
yang merupakan benteng strategis dalam perang hingga umat islam akhirnya
terdesak.
Peristiwa 212
adalah peristiwa sejarah yang akan selalu kita ingat sepanjang masa, dimana
umat yang selama ini dipinggirkan, dilemahkan, dijadikan budak dikomunitasnya
sendiri mampu bangkit dan menunjukan kekuatannya hingga menggetarkan golongan
orang fasik, orang munafiq, dan orang kafir.
Namun kita jangan
terlalu larut dengan evoria ‘kemenangan 212” karena sebagaimana perang uhud,
musuh musuh Allah telah menyiapkan pasukan “khalid bin walid’’ untuk memutar
dan menyerang jantung pertahanan kita.
Dengan bendera YPP
mereka mulai menaiki bukit dan menancapkan bendera kemenangan di beberapa
pesantren. Dengan bantuan orang orang fasiq YPP sedang berusaha menaklukkan
benteng pertahanan umat yaitu pesantren, karena itu mari wahai alumni 212
jangan engkau lepas baju perangmu, jangan engkau sarungkan pedangmu , jangan
engkau larut dalam peluang ekonomi syariah yang sedang terbuka lembar, tetaplah
siaga menyambut dan menyongsong peperangan baru, pertahankan jantung pertahanan
kita (pesantren) dari pasukan itu (YPP). Perkuat ukuwah, rangkul yang sedang
lemah iman, segera sadarkan yang khilaf agar tidak menjadi fasiq dan munafiq.
Jangan tinggalkan bukit pertahanan dan hadang pasukan khalid yang datang
memutar.
Sahabatku alumni
212,
Dalam perang uhud,
panglima terbaik mereka bernama khalid bin walid akhirnya masuk islam dan
bergabung dengan pasukan Rasulullah, tentu itu adalah sebuah takdir baik, namun
tidak berarti bahwa peristiwa itu akan
terulang kembali, boleh saja kita doakan semoga pendiri YPP mendapatkan
hidayah, namun tidak berarti kita harus mengendorkan penjagaan, menurunkan
kewaspadaan, bagaimanapun sebelum masuk islam kholid adalah musuh paling
berbahaya, begitu juga dia.
Karena itu
penjagaan atas jantung pertahanan harus sangat ketat dan dilakukan semua umat
dengan berbagai cara.
Sahabatku alumni
212
Sekali lagi saya
mengingatkan jangan hanya fokus pada kasus hoax, karena perang ini adalah
perang besar, satu panglima mereka kita pukul mundur maka segera dimunculkan
panglima yang lain dengan kemampuan yang jauh lebih baik lagi.
Hati hati dengan
prilaku orang orang fasiq, kelemahan iman menyebabkan mereka sering salah
bersikap, bahkan seringkali nyinyir mencemooh bahkan menghujat kita, tetap
bersabar dan upayakan penyadaran, karena mereka masih saudara kita.
Hati hati dengan
orang orang munafiq, yang merasa beragama islam namun menikmati kebersamaan
dengan musuh islam dan selalu menyerang umat islam, mulut mereka lebih tajam
dari mulut musuh islam, sikap mereka lebih membahayakan untuk kita, karena itu
segera jauhi komunitasnya, batasi komunikasi dengannya, jangan sampai tanpa
kita sadari bisikan bisikan kesesatan melemahkan semangat jihad kita, menghapus
ghiroh kita dan menjadikan kita umat yang lemah, yang tak lagi berpegang pada
alquran.
Sahabatku alumni
212
Peristiwa 212
bukanlah puncak, namun awal bagi perjuangan panjang kita, jangan berharap
kedepan jalan akan bertabur bunga, namun
justru akan penuh dengan lelah dan luka, darah dan keringat, intrik dan tipu
daya, karena itu tetaplah waspada, bersatu dalam barisan, siapkan perjuangan
terbaik untuk peristiwa yang akan datang.
Salam dariku alumni
212 untuk kalian dimanapun berada, semoga kita akan berada dalam barisan yang
sama di surga kelak, Allahu Akbar!!!
Komentar
Posting Komentar