TAWADHU
MEMBUAT KITA MULIA
Sahabatku yang rendah hati,
Salah satu sifat yang membuat
Rasulullah begitu disegani dan dihormati umat adalah sifat tawadhu. Tawadhu
artinya bersikap rendah hati, tidak merasa lebih baik dari orang lain.
Sikap tawadhu akan menjadikan
seseorang bersikap tenang, tidak ingin dilihat lebih oleh orang lain, tidak
ingin membanggakan diri, berbuat kebaikan semata mata untuk Allah, karena Allah
dan demi Allah, tak ada niat yang lain.
Allah SWT mengingatkan dalam alquran :
Dan
hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. (QS. Al Furqaan:
63)
Sikap orang yang tawadhu selain
rendah hati juga membalas kejahilan / perbuatan yang tidak menyenangkan dengan
kata kata yang baik, doa keselamatan untuk yang berbuat jahil.
Tawadhu menjadi sangat penting
karena upaya terbaik untuk menjaga amal kita agar tetap ikhlas baik saat
melakukan maupun setelah melakukan adalah dengan sikap tawadhu. Tanpa ini maka
banyak nilai kebaikan yg kita lakukan menjadi hilang dan musnah karena
hilangnya rasa ikhlas yang ada dalam hati kita akibat tidak tawadhu, mudah berbangga diri, senang
dipuji, dan menikmati menikmati sanjungan.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya
“Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah pada seseorang
yang memaafkan melainkan kemuliaan. Dan tiada seseorang yang bertawadhu’ kepada
Allah, melainkan dimuliakan (mendapat ‘izzah) oleh Allah. (HR. Muslim).
Orang yang tawadhu akan mulia tanpa
minta dimuliakan, akan terhormat tanpa minta dihormati, akan menjadi panutan
tanpa harus menduduki jabatan.
Sahabatku yang rendah hati,
Mari bersama sama kita memperbaiki
diri, belajar menjadi orang yang tawadhu, belajar menekan dan menghilangkan
rasa sombong yang sering muncul didalam hati kita, apa yang mau kita sombongkan?
Karena apapun yang ada pada kita saat ini sesungguhnya bukan milik kita, namun
milik Allah, bila Allah mengambil itu semua maka kita akan berada di titik
terbawah tanpa nilai apa apa.
Harta, kedudukan, kecerdasan, semua
adalah miliki Allah, dan mudah bagi Allah untuk mengambilnya kembali, maka
jadilah tawadhu, rendah hati, itu adalah bagian dari cara kita mensyukuri atas
apa yang kita miliki.
Semoga dengan sifat tawadhu kita
bisa menjaga diri dari jeratan tipu daya dunia, dan menyelamatkan kita dari
Siksa api neraka, amin.
Komentar
Posting Komentar