AKU
GAGAL PAHAM
Andi
Abi Abdullah
Aku
gagal paham,
Sebagai seorang yang buta politik,
tak tahu bermain politik, maka aku selama ini diam tak berani berbicara,
terlibat dalam urusan politik, karena aku takut salah melangkah.
Kemudian era reformasi sedikit
memberikan pengajaran padaku, ternyata ada sebuah partai dengan lambang “ KA’BAH”
yang merupakan simbol tempat suci umat islam, kabarnya akan mendengarkan dan
memperjuangkan suara umat, menjaga dan memastikan negara dalam konsep NKRI
tidak bertentangan dengan aturan agama, dan memastikan umat terjaga akidahnya.
Muncul juga sebuah partai yang
menyatakan diri mewakili suara umat NU dengan lambang mirip NU, dalam langkah
politiknya akan menyalurkan dan menjaga warga NU, memastikan keberagaman tetap
terjaga dengan dasar saling menghargai dan menghormati.
Alhamdulillah....itu yang
pertama kali saya ucapkan dengan kepedulian para tokoh politik yang mewadahi
dan menfasilitasi suara umat islam agar tetap mendapatkan hak politiknya, serta
terjaga akidahnya karena ada partai yang akan memperjuangkan itu.
Namun.....hari
ini aku gagal paham.....
Simbol ka’bah ternyata hanya sebuah
simbol, tanpa makna apa apa
Keberagaman yang saling menghargai
dan menghormati hanya sebuah retorika
Ketika muncul sosok cahaya palsu,
bukan cahaya asli dirinya , namun
pantulan dari cahaya yang lain, kita kenal secagai cahaya purnama, dengan gagah
berani
menodai alquran,
menodai ulama,
menodai umat,
merusak kebersamaan dalam
keberagaman,
mereka yang dengan gagah berani
mengibarkan simbol ka’bah berbaris rapi dibelakangnya
mereka yang mengatasnamakan wadah
suara NU menjabat erat tangannya sebagai teman setia
lalu
dimana janji mereka dulu?
Bukankah suara umat akan mereka
bela? Bukankah kesucian akidah akan dijaga? Keberagaman yang mana yang akan mereka
perjuangkan?
Kenapa ulama di nista mereka diam? Kenapa
alquran disalahkan mereka bungkam?
Kenapa kedamaian NKRI dalam
keberagaman terkoyak oleh cahaya kepalsuan namun telunjuk mereka mengarah pada
yang mengingatkan?
Aku
gagal paham....
Ternyata simbol Ka’bah tak berarti
akan memperjuangkan umat dan membela umat, menjanjikan menjadi wadah suara NU
juga hanya sebatas untuk mengalang suara, namun prakteknya semua menjadi
politisi yang haus posisi, silau kenikamatan duniawi
Dan kembali kita sebagai umat,
dinina bobokan dengan janji janji
Aku
mulai faham.....
Untuk tak lagi mempercayai, apapun
simbol yang mereka pakai
Aku
mulai faham.....
Untuk tak lagi tertipu dengan janji
janji
Selamat tinggal kalian wahai para
politisi, yang berbaris rapi dibelakang penista agama kami, tunggulah hingga
kami menghukummu 2019 nanti, atau Allah yang akan menghukummu segera karena
ingkar janji. Dan sesungguhnya Allah pembuat rencana terbaik, lebih baik dari
upaya makar yang engkau susun untuk melukai umat ini.
Ya Rabb, engkau berkata doa orang
terdzolimi di ijabah, maka ijabahlah doa kami, berilah pelajaran untuk penista
dan barisannya, yang bisa kami saksikan hingga bisa kami jadikan pengajaran
untuk anak cucu kami, kabulkan ya Allah, amin
Komentar
Posting Komentar