LEMBUTLAH KEPADA ANAK

LEMBUTLAH KEPADA ANAK
Andi Abi Abdullah




Sahabatku yang bijak,

Bulan romadhon adalah bulan mulia. Bulan agung dimana setiap yang wajib akan dilipatgandakan pahalanya, yang sunah di nilai wajib, setiap amal akan berkalilipat nilainya dihadapan Allah, semoga kita tidak mensia siakan bulan mulia ini.
Selain itu romadhon adalah bulan kasih sayang, kita diajarkan untuk merasakan lapar sebagaimana orang yang kurang mampu, kita diajarkan berempati, diajarkan berbagi, diajarkan untuk menebarkan salam, menghormati yang tua dan mengasihi yang muda.
Salah satu bentuk kasih sayang yang Rasulullah contohkan kepada kita adalah ketika suatu hari ada seorang ibu menyerahkan anaknya yang masih kecil ke pangkuan Rasulullah, meminta beliau doakan dan mohon keberkahan, namun ternyata saat dipangkuan Rasulullah anak kecil tersebut kencing hingga mengenai baju Rasulullah.
Melihat hal tersebut sang ibu membentak anaknya dan merenggutnya dengan kasar dari pangkuan Rasulullah, kemudian oleh beliau ditegur dan diberi nasehat sebagai berikut :

“Sesungguhnya baju yang kotor ini bisa dicuci dan dihilangkan kotorannya, namun siapa yang bisa menghilangkan kekeruhan jiwa seorang anak atas bentakan dan renggutan yang kasar yang telah dilakukan kepadanya.” (HR Muslim)


Sahabatku yang bijak,

Marilah kita belajar dari hadist ini, bagaimana cara bersikap kita kepada anak anak kita supaya tumbuh dengan baik tanpa beban psikologis dan trauma yang tidak kita sadari, kemudian akan berkembang menjadi sikap dan sifatnya kelak ketika dewasa.
Seorang anak yang diberi perlakuan kasar, diberi kata kata keras dan kasar ( dibentak) akan menimbulkan ketakutan dalam diri anak tersebut, bila sering terjadi akan menjadi trauma, minder, tidak berani berbuat sesuatu karena takut salah, dan menjadi anak yang pendiam serta menutup diri.
Perkataan keras dan kasar akan menimbulkan jurang pemisah antara anak dan orang tua, anak tak lagi berasa nyaman di dekat orang tua, dan mencari sosok lain sebagai tempat berlindung.
Segala perlakukan dan respon anak akan mempengaruhi kepribadiannya kedepan, akan ikut membentuk karakternya ketika dewasa, karena itu sahabatku yang bijak, mari bersama sama kita belajar bersabar, belajar bijak dalam mendidik anak agar mereka tumbuh dan berkembang sesuai fitrahnya, hilangkan tekanan yang bisa membuat minder dan trauma, biarkan ia berkembang dengan bimbingan yang benar agar kelak menjadi pribadi yang sholeh.

Layak untuk direnungkan perkataan Ibnu Khaldun : “Barangsiapa yang pola asuhannya dengan kekerasan dan otoriter, baik (ia) pelajar atau budak ataupun pelayan, (maka) kekerasaan itu akan mendominasi jiwanya. Jiwanya akan merasa sempit dalam menghadapinya. Ketekunannya akan sirna, dan menyeretnya menuju kemalasan, dusta dan tindakan keji. Yakni menampilkan diri dengan gambar yang berbeda dengan hatinya, lantaran takut ayunan tangan yang akan mengasarinya”.

Anak melakukan satu dua kesalahan adalah wajar, yang terpenting bagaimana kita meluruskannya dengan nasehat yang baik, sikap yang bersahabat sehingga anak merasa dekat dan sayang kepada kita sebagai orang tua. Semangati untuk berani mencoba, berani berpendapat, dan tumbuhkan rasa simpati dan empati sejak dini, agar kelak menjadi probadi yang cinta dengan sekelilingnya.
Semoga kita semua mampu menjadi contoh yang baik bagi anak anak kita, amiin.


#dari orang tua yang sedang belajar mendidik anak

Komentar

  1. Assalamualaikum ustd
    Bisa tolong sebutkan bunyi hadist nya std ?
    Soalnya saya butuh

    BalasHapus

Posting Komentar