PANGGILAN
“ 55 “
Andi
Abi Abdullah
Sahabatku yang taat,
Teringat peristiwa perang tabuk,
perang disaat matahari panas terik, dengan jumlah terbatas namun kuasa Allah
terbukti bahwa kunci kemenangan bukanlah jumlah, bukanlah fasilitas, bukanlah
jalan penuh sorak dan bertabur bunga, namun jalan penuh dengan kesulitan,
kelelahan, cemoohan, dan nyinyir dari mulut para munafiq, akhirnya Umat islam
pulang dengan membawa kemenangan.
Ada beberapa kelompok umat yang
tergolong atas peristiwa tersebut :
a. Golongan
umat yang sam’na wa atho’na dengan perintah Rasulullah dan berbaris rapi
berjalan menuju medan perang bersama Rasulullah dengan segala keterbatasan
semata mata mengharap ridho Allah, inilah golongan paling mulia.
b. Golongan
orang orang yang segera menghadap Rasulullah setelah menang perang, kemudian
menyampaikan berbagai alasan bahkan dengan sumpah palsu bahwa mereka tidak
dapat berangkat karena berbagai alasan. Ini lah golongan orang orang lemah iman
dan memiliki penyakit munafiq didalam hatinya.
c. Golongan
orang orang yang tidak berangkat karena lalai, khilaf, dan segera menyadari
kesalahannya , mengakui dihadapan Rasulullah, karena itu untuk menguatkan iman
mereka, membersihkan dari penyakit hati, dari lalai, maka oleh Allah golongan
ini di uji dengan dijauhkan dari para sahabat.
Inilah gambaran
golongan umat yang memiliki iman kuat namun khilaf melakukan kelalain,
karenanya mendapat ujian.
Terjadinya pengelompokan
golongan tersebut sudah sunatullah, akan selalu terjadi, hanya kemudian kita
akan memposisikan diri ada dalam golongan yang man? Itu kita yang menentukan.
Bisa jadi
kita golongan pertama, yang siap dengan segala ketentuan Allah, namun tak
sedikit dari kita adalah golongan yang kedua, pandai mencari 1001 alasan
pembenaran atas lemahnya iman kita, berpenyakitnya hati kita, dan bersemayamnya
sifat munafiq dalam hati kita, karenanya kelompok ini tidak di uji,
Apa yang mau
di uji kalau memang tak layak mendapat ujian?
Kita harus
hormat pada kelompok yang ketiga, dengan segala ke alphaannya sesungguhnya
kelompok ini yang diwakili oleh Ka’ab bin malik, Murarah
bin Rabi'ah Al-Amiri dan Hilal bin Umayah Al-Waqifi adalah orang orang yang
bersih hatinya, kuat imannya, dan dicintai Rasulullah Saw.
Ujian yang
mereka jalani adalah bagian proses pembelajaran dan pembersihan diri agar
semakin baik kualitas iman mareka.
LALU
BAGAIMANA DENGAN KITA ???
Seruan itu
telah berkumandang, panggilan “ 55 “ telah memanggil kita wahai orang orang
yang beriman, maka segeralah siapkan bekalmu, sambut seruan itu, jangan menjadi
orang yang pandai mencari seribu satu alasan pembenaran atas kelemahan imanmu,
atas penyakit dalam hatimu, jangan sampai Allah mengacuhkanmu hingga tak berhak
mendapatkan ujian di dunia ini.
Bangkitlah saudaraku!!
Kalian yang
pegawai!!!
Kalian yang
karyawan!!!
Kalian yang
pengusaha, nelayan, petani....apapun profesi kalian di negeri ini, sambut
seruan ini, dan satukan tekad berbaris rapi bersama ulama dan santri.
Ingatlah ini
bukan soal pilkada, bukan soal politik, bukan soal bineka tunggal ika, ini
adalah ujian untuk kita membuktikan kecintaan kepada Dinul islam, kepada
alquran, dan kepada negeri indonesia ini.
Bangkilah saudaraku!!!
Istiqlal menantimu....
Dan
sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui
orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan
(baik buruknya) hal ihwalmu.( Muhammad 31 ).
Komentar
Posting Komentar