KENAPA
BERMAKSIYAT TAPI SUKSES
?
Andi
abi abdullah
Sahabatku yang
sedang menanti lailatul qodar,
Sering kali kita
memahami perjalanan hidup bagaikan rumus matematika, siapa yang baik akan
sukses siapa yang jahat akan celaka, kemudian kita terburu buru menyimpulkan
seseorang itu baik atau susah, bahagia atau celaka, hanya dari pandangan mata
sesaat sehingga keliru dalam mengambil kesimpulan.
Sesungguh barang
siapa yang bersikap baik, berakhlak baik, beribadah baik, bekerja baik belum
tentu segera dibuat hidupnya mudah dan berkecukupan.
Begitu juga barang
siapa berbuat jahat, berakhlak jahat, jauh dari ibadah. Belum tentu hidupnya
langsung susah dan sengsara.
Itu semua adalah
hak Allah untuk menentukannya,
Bisa jadi Alah
begitu suka dengan doa doa dan rintihan seseorang yang sedang kesusahan
sehingga tidak segera diangkat kesusahan itu, karena bisa jadi setelah diangkat
kemudian tidak rajin berdoa.
Bisa jadi
seseorang bergelingan salah dan dosa, culas dan curang, dengki dan pembenci ,
namun Allah mudah kan hidupnya, semata semata adalah ISTIDRAJ, kesenangan dan nikmat yang Allah berikan
kepada orang yang jauh dari-Nya yang sebenarnya itu menjadi azab baginya.
Barang siapa di
timpakan istidraj kepadanya maka ia akan mengalami kemudahan hidup, rizky yang
melimpah, jabatan, kekuasaan, namun sesungguh itu adalah upaya Allah melakukan “pembiaran”
agar orang tersebut semakin jauh dari jalan-Nya, dan siksa Allah yang begitu besar
sudah menanti.
“Maka
tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun
membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka
bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka
dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” (QS. Al
An’am: 44)
Rasulallah
s.a.w bersabda: “Apabila kamu melihat Allah memberikan kepada seorang hambaNya
di dunia ini apa yang hamba itu suka atau inginkan, sedangkan hambaNya itu
selalu berbuat kemaksiatan, maka itulah ISTIDRAJ“.
Bagaimanakah
ciri orang yang sedang di timpakan ISTIDRAJ ?
Ciri sederhana
apabila kita sedang di timpa istidraj adalah kehidupan kita terasa makin
menjadi mudah, apa yang kita inginkan mudah kita dapatkan namun semangat
ibadah, semangat untuk lebih dekat kepada Allah makin menurun, ibadah menjadi
terasa kering dan gersah, susah merasakan manisnya iman, jauh dari khusu’ dalam
sholat, tidak nyaman dengan aktifitas dan bacaan yang mengajak mendekatkan diri
kepada Allah.
Apabila ciri ciri
tersebut ada pada diri kita mari segera beristigfar, tobat, dan segera
melakukan evaluasi hidup dan melakukan perbaikan diri.
Semoga sahabat
semua adalah Orang orang yang mendapatkan keberkahan dan kemudahan karena kasih
sayang Allah atas ketaatannya, bukan karena istidraj atas khilaf salah dan
dosa, amiin....
Komentar
Posting Komentar