BERIKAN HAK ISTRIMU


BERIKAN HAK ISTRIMU
Andi Abi Abdullah.


*Hanya untuk yang sudah berkeluarga.

Sahabatku wahai Para suami,

Orang yang paling tahu kebaikan dan keburukan kita adalah istri,
Orang yang paling peduli dan perhatian kepada kita adalah istri
Orang yang selama ini ikut merasakan sedih gembiranya kita adalah istri
Karena itu maka berilah perhatian yang cukup kepadanya, pedulikan dia, limpahkan kasih sayang kepadanya dan penuhi apa yang menjadi keinginannya.
Istri sebagai pasangan hidup kita memiliki hak yang sama sebagaimana kita sebagai seorang suami sehingga jangan sampai ada haknya yang tak terpenuhi karena ke alphaan kita dan keengganan istri untuk memintanya.

Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf…” (Al-Baqarah : 228)

Salah satu hal yang sering dilupakan oleh para suami atas hak istri adalah dalam hal pemenuhan hasrat,  keinginan seorang istri untuk menikmati jima” atau memuaskan nafsunya yang terlewatkan karena kurang kepedulian suami atas kebutuhan istri tersebut.
Sebagaimana kita fahami bersama bahwa wanita untuk bisa sampai pada hasrat yang besar membutuhkan cukup waktu, berbeda dengan laki laki, sehingga seorang suami sudah seharusnya membantu istrinya terlebih dahulu agar hasratnya membesar sebelum memenuhi hajatnya, bila perlu komunikasikan terlebih dahulu apa yang di inginkan istri, sampai batas mana istri siap untuk bisa bersama sama memenuhi hajat tersebut.

Ibnu Qudamah rahimahullah menyampaikan :

Dianjurkan (disunahkan) agar seorang suami mencumbu istrinya sebelum melakukan jima’ supaya bangkit syahwat istrinya, dan dia mendapatkan kenikmatan seperti yang dirasakan suaminya.

Umar bin abdul aziz berpesan :

”Janganlah kamu menjima’ istrimu, kecuali dia (istrimu) telah mendapatkan syahwat seperti yang engkau dapatkan”

Dari hal diatas kita harus fahami bahwa isteri memiliki hak yang sama untuk mendapatkan kepuasan, sehingga suami jangan egois hanya melakukan untuk memenuhi hasrat pribadinya saja, melakukan dengan terburu buru sebelum istri memiliki hasrat yang sama, segera diakhiri setelah hasratnya terpenuhi padahal istri belum sampai puncaknya, inilah keteledoran yang sering dilakukan para suami.
Seorang suami harus bisa memastikan bahwa isteri mendapatkan kepuasan sebagai mana dirinya, semua itu bisa diawali dengan komunikasi yang baik, saling terbuka, janganlah diamnya istri selama ini dianggap tidak ada masalah apa apa, firtrah wanita yang pemalu menahannya untuk meminta hak nya tersebut.
Yang terakhir, yakinlah bahwa itu adalah prilaku ibadah, dimana ketika kita melakukan ditempat yang tidak seharusnya menjadi dosa, maka ketika melakukan ditempat yang seharusnya mendapatkan pahala.
Bahkan apabila kita melakukan dengan cara yang baik hingga istri terpuaskan maka itu akan di catat sebagai sedekah kita kepada istri, sebagaimana disampaikan oleh  Syaikh Muhammad bin shalih Al-Utsaimin rahimahullah :

jika seorang laki-laki “mendatangi” istrinya hendaklah “berbuat baik” kepadanya. Karena wanita memiliki syahwat sebagaimana laki-laki. Wanita juga mempunyai “keinginan” sebagaimana laki-laki mempunyai “keinginan”. Jika ia mendatangi istri dengan “berbuat baik” padanya maka ini termasuk sedekah.”

Demikian sahabatku para suami,

Penuhilah hak istri agar hubungan dan rumah tangga kalian semakin hangat dan membahagiakan, agar kalian merasakan surga sebelum surga yang sesungguhnya.
Dan bagi kalian para istri yang terlanjur membaca tulisan ini, bagikan ke suami kalian, mungkin dengan cara ini suami bisa mengerti  apa yang kalian harapkan.
Semoga kita semua mendapatkan keberkahan dari tulisan ini, aamiin.



Komentar