SUAMI;
BERSABARLAH ATAS YANG DIRUMAH
Sahabatku semua wahai
para suami,
Sebuah
tanggung jawab besar ada di pundak kita untuk menjadi kepala rumah tangga,
tidak sekedar memberi nafkah kepada anak dan istri namun juga bertanggung jawab
atas masa depan mereka di akherat nanti.
Karenanya
menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk menjaga mereka agar menjalani hidup
ini sesuai dengan tuntunan syariat islam.
Namun
kita harus faham bahwa tugas seorang istri juga tidak kalah penting dan berat
dari tugas suami, urusan rumah tangga itu sejak bangun tidur hingga tidur lagi,
sehingga menguras tenaga, fikiran dan kesabaran seorang istri, sehingga wajar
apabila sering kali istri berbuat, bersikap , berbicara sesekali diluar
kebiasaannya, kita harus bisa memahami itu.
Menjadi
tugas kita untuk menenangkannya, membimbingnya, dan menjaganya agar tetap
menjadi istri dan ibu yang baik buat kita dan anak anak.
Rasulullah
berpesan :
Takutlah
kepada Allah dalam memimpin isteri-istrimu , karena sesungguhnya mereka adalah
amanah yang berada disampingmu, barangsiapa tidak memerintahkan sholat kepada
isterinya dan tidak mengajarkan agama kepadanya, maka ia telah berkhianat
kepada Allah dan Rasul-Nya.
Tanggung
jawab kita tidak hanya mendidik anak, tapi juga mendidik istri, sehingga
apabila saat ini istri belum sesuai dengan ajaran syariat, atau akhlaknya belum
bagus maka kewajiban kita untuk membimbingnya.
Jangan
mudah putus asa untuk mengambil jalan pintas dengan menceraikannya, ingatlah
pesan yang disampaikan Sahabat Umar bin Khotob terkait prilaku istri yang
dianggap belum seperti yang kita inginkan :
1.
Istri adalah benteng Penjaga
Api Neraka
Bila
syahwatmu timbul maka istri adalah tempatmu memenuhinya.
2.
Istri sebagai Pemelihara
Rumah
Saat
kita sibuk bekerja seharian, istri yang menjaga dan merawat rumah, sibuk
seharian dengan jumlah jam kerja yang lebih banyak dari kerja kita, bukankah ia
tidak pernah meminta bayaran?
3.
Istri membantu menjaga
penampilan suami
Jujurlah
para suami, bukankah selama ini istri yang menyiapkan pakaian kita, menjaga
agar kita tetap rapi dan menggunakan pakaian yang sesuai?
4.
Istri sebagai pengasuh
Anak-anak
Saat
kita pergi, yang mengasuh anak siang malam adalah istri, bersabar atas segala
kerepotannya, lalu megapa kita tidak bisa bersabar atas sedikit kekurangan
istri?
5.
Istri sebagai penyedia
Hidangan
Istri
yang sibuk dengan urusan rumah dan anak, masih sempatkan untuk memasak makanan
agar saat kita pulang bisa menikmati hidangan, ini adalah pengorbanan yang luar
biasa.
Demikian
sahabat wahai para suami,
Demikian
besar jasa seorang istri sehingga bersabarlah atas kekurangan yang ada,
pengorbanan terbesar wanita yang sekarang ada dirumahmu adalah saat ia rela
engkau nikahi meninggalkan keluarganya, teman temannya, kehidupannya demi
mengikutimu , maka berkorbanlah untuknya dengan bersabar dan membimbingnya.
"Barangsiapa
yang bersabar atas jelek budi pekerti istrinya, Allah akan memberikan pahala
seperti pahala yang diberikan kepada Ayyub. Dan barangsiapa yang sabar atas
jeleknya budi pekerti suaminya, Allah akan memberikan pahala seperti pahalanya
Aisyah istri Fir'aun".
Komentar
Posting Komentar