BAHAGIA
ITU ADA PADA DIRI KITA
Andi Abi Abdullah
Sahabatku
yang merindukan bahagia,
Seringkali kita
berfikir keras, berbuat dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan bahagia, namun
kemana kaki melangkah, kemana mata memandang, kemana mulut berbicara, bahagia
itu belum kita temukan.
Banyak yang
berganti profesi demi bahagia
Banyak yang
berganti tempat tinggal demi bahagia
Banyak yang
berganti keluarga demi bahagia
Namun tak jarang
yang kembali merasakan ketidak bahagiaan itu.
Sahabatku
yang menuju bahagia,
Bahagia adalah soal
hati, ketika kita bisa memaknai hidup dan mengerti tujuan hidup dengan benar
maka bahagia yang akan menemui kita tanpa perlu kita cari.
Ingatlah untuk apa
sesungguhnya kita hidup :
Padahal mereka
tidak disuruh kecuali supaya beribadah kepada Allah
dengan memurnikan
keta’atan kepada-Nya dalam menjalankan agama dengan lurus dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat
dan yang demikian
itulah agama yang lurus. ( al-Bayyinah:5)
sesungguhnya Allah
menyuruh kita untuk beribadah dengan keta’atan yang murni, tidak dicampur
dengan kesyirikan, atau kepentingan lain. Kita juga diminta untuk menjalankan
agama secara lurus, tidak berbelok belok karena godaan dunia, dan dirikanlah
sholat serta bayarlah zakat. Bila semua itu kita jalankan maka insyaAllah hati
kita menjadi tenang dan kebahagiaan akan kita dapatkan.
Sebaliknya ketika
semua itu kita tinggalkan, ta’at sama Allah namun juga ta’at dengan yang lain,
menjalankan perintah agama yg enak enak saja, bahkan dicampur dengan kepentingan
nafsu, sholat sekedar rutinitas, maka kebahagiaan akan menjauh, yang didapat adalah
resah, galau, gelisah, bimbang, serta kehilangan arah tujuan hidup.
Sahabatku
yang berproses menuju bahagia,
Syarat berikutnya
untuk menjadi bahagia adalah siapkan dirimu untuk menjadi dirimu sendiri, janganlah
sikap kita dipengaruhi oleh sikap orang lain.
Jangan sibuk
memenuhi keinginan orang lain, jangan sibuk menilai orang lain, dan jangan
sibuk meniru orang lain. Yakinlah atas dirimu, selalu melakukan perbaikan diri
agar makin dekat dengan Allah, apapun penilaian orang lain atas itu biarkanlah,
karena yang terpenting adalah penilaian Allah.
Sahabatku,
Lebih
mudah mana? Berusaha menyingkirkan
semua kerikil tajam di setiap jalanan,.......
atau
memakai sepatu agar kaki kita tidak terluka.
Lebih
mungkin mana? Berusaha mensteril semua
tempat agar tak ada kuman.....
atau
memperkuat daya tahan tubuh kita sendiri..?
Lebih
bijak mana? Berusaha mencegah setiap
mulut agar tak bicara sembarangan.....
atau
menjaga hati kita sendiri agar tak mudah tersinggung?
Lebih
penting mana? Berusaha menguasai orang
lain......
atau
belajar menguasai diri sendiri?
Yang
penting bukan bagaimana orang harus baik pada kita, melainkan bagaimana kita berusaha baik pada orang lain.
Bukan
orang lain yang membuat kita bahagia,
melainkan sikap kita sendiri yang
menentukan, bahagia atau tidak.
Jadi intinya, kunci
bahagia ada di diri kita sendiri, tak perlu mencari ketempat lain.
Ikuti saja perintah
Allah, perbaiki diri, maka insyaAllah kita akan bahagia.
QS. An-Nahl : 97
Barangsiapa yang
mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik
dari apa yang telah mereka kerjakan.
Komentar
Posting Komentar