SHOLAT SUNAH SETELAH SHOLAT WITIR


SHOLAT SUNAH SETELAH SHOLAT WITIR
Andi Abi Abdullah


Sahabatku pecinta Romadhon,

Salah satu hal yang sering menjadi bahan diskusi bahkan sampai perdebatan adalah terkait boleh tidaknya sholat setelah sholat witir.
Padahal sebenarnya banyak hadist yang menjelaskan hal tersebut sehingga tidak perlu menjadi perdebatan.

1.     “Sesungguhnya safar ini sangat berat dan melelahkan. Apabila kalian telah witir, kerjakanlah shalat 2 rakaat. Jika malam harinya dia bisa bangun, (kerjakan tahajud), jika tidak bangun, dua rakaat itu menjadi pahala shalat malam baginya.” (HR. Ibnu Hibban 2577, Ibnu Khuzaimah 1106, Ad-Darimi 1635, dan dinilai shahih oleh Al-‘Adzami).

2.     Hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertanya kepada Abu Bakr As-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu, ‘Kapan kamu witir?’ ‘Di awal malam, setelah shalat Isya.’ jawab Abu Bakr. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepada Umar: ‘Kapan kamu witir?’ ‘Di akhir malam.’ Jawab Umar. Lalu beliau bersabda,

               “Untuk anda wahai Abu Bakar, anda mengambil sikap hati-hati.                                  Sementara kamu Umar, mengambil sikap sungguh-sungguh.” 
(HR. Ahmad 14535, Ibn Majah 1202, dan dinilai hasan shahih oleh Al-Albani).

3.     Hadits Jabir bin Abdillah:
        Barangsiapa di antara kalian yang khawatir tidak bangun pada akhir           malam, maka berwitirlah pada awal malam lalu tidurlah, ...” 
        (HR.  Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

4.     Abu Salamah berkata, aku pernah bertanya kepada Aisyah tentang shalat Rasulullah, maka ia menjawab, “Beliau kerjakan 13 rakaat. Ia shalat 8 rakaat kemudian shalat witir, lalu shalat 2 rakaat sambil duduk kalau ia hendak rukuk ia bangkit lalu rukuk. Kemudian beliau shalat 2 rakaat antara waktu adzan dengan iqamat pada shalat subuh.” (HR. Muslim, An-Nasa’i, dan lainnya)

Dari beberapa hadist tersebut bisa kita ambil kesimpulan bahwa diperbolehkannya sholat sunah/tahajud setelah sholat witir.
Tidak ada batasan berapa banyak sholat sunah  yang di kerjakan di malam romadhon, baik dalam bentuk tarawih/qiyamullail atau tahajud.
Boleh kita memilih 8 karena ada dasar hukumnya, boleh dengan 20 karena ada contohnya, boleh berapapun karena tidakdilarang bahkan dianjurkan banyak banyak beribadah.
Sehingga mari akhiri perdebatan soal jumlah sholat sunah di malam romadhon.
Pertanyaan berikutnya adalah apakah setelahnya kita harus sholat witir lagi?
Pendapat yg kuat adalah tidak perlu sholat witir kembali, namun bagi yang berkeyakinan harus sholat witir kembali juga memiliki dasar hukum walaupun lemah.
Tinggal kita lebih meyakini yang mana dan lakukan, tanpa perlu sibuk menilai amalan orang lain.

Sahabatku yang rajin ibadah,
Semoga yang sedikit ini membuka wawasan kita dalam beribadah di bulan Romadhon, satu hal  yang selalu ingin saya tanamkan dan selalu ingatkan adalah fahami dasar hukum dari amal ibadah yang kita lakukan, jangan mudah menyalahkan amalan orang lain, belajarlah lebih baik lagi agar kita menjadi semakin bijaksana.


Selamat menikmati bulan Romadhon.

Komentar