INDAHNYA
BERBAIK SANGKA
Andi Abi Abdullah
Sahabatku
yang sholeh,
Adalah sunatullah ketika seseorang kadang merasa
bahagia dilain waktu merasa merana, sering merasa senang namun tak terhitung
juga merasa sedih, marah dalam suatu waktu dan tertawa diwaktu yang lain,
karena disitulah arti hidup, semua silih berganti menjadikan dunia ini
berwarna. Kejadian yang sering terjadi tanpa terencana membuat hidup penuh
dengan kejutan, barang siapa “latah” dalam bersikap maka ia akan tergerus arus
kehidupan.
Sahabatku
penikmat hidup,
Walau semua peristiwa tersebut adalah hal yang
lumrah terjadi namun kita sebagai pelaksana hidup kita sendiri punya kuasa
untuk memilih agar lebih banyak bahagia dari derita, lebih sering gembira dari
menangis, lebih banyak cinta dari pada membenci, kuncinya adalah kita harus
memperbayak berprasangka baik pada setiap kejadian, peristiwa dan orang lain.
Prasangka baik
atau huznudzon adalah sikap seorang yang beriman, yang meyakini bahwa
segala sesuatu terjadi atas ijin Allah, tidak akan ada kedzoliman yang akan
kita jumpai selama kita bersikap baik
kepada siapapun, kalaupun itu terjadi maka ada rahasia Allah yang sedang
persiapkan untuk kita bila kita mampu menghadapi kedzoliman tersebut dengan
berserah diri kepada Allah.
Prasangka yang baik juga akan membawa hati kita
lebih tenang, tidak mudah tersinggung atau marah bahkan benci kepada oranglain,
karena kita memahami bahwa orang lain punya alasan yg bisa difahami atas apa yang
ia lakukan.
Prasangka yang baik akan membuat kita lebih optimis,
karena yakin ada hal baik di depan apabila telah selesai melakukan sesuatu.
Prasangka yang baik akan menyuburkan rasa sayang, sehingga tidak mudah curiga apalagi
menghakimi atas apa yang belum pasti.
Dan sebaliknya bahwa ketika prasangka buruk yang
kita munculkan maka rasa resah, sedih, sakit hati, kecewa akan sering kita
rasakan, bahkan Allah telah ingatkan ketika seseorang memiliki prasangka buruk
maka ia telah jatuh kedalam dosa.
“Wahai
orang yang beriman, jauhilah oleh kalian kebanyakan dari persangkaan karena sesungguhnya sebagian dari persangkaan
itu merupakan dosa.” (Al-Hujurat: 12)
Adalah sebuah dosa ketika kita mudah
menyimpulkan kejelekan atas orang lain berdasar prasangka, karena prasangka
buruk dampaknya akan sangat besar terhadap kehidupan kita, hubungan retak,
kerja sama bubar, keluarga berantakan, persahabatan hancur, dan banyak
kerusakan lain yang bisa terjadi karena prasangka buruk terhadap orang lain.
Dari
nabi saw. Bersabda: jauhilah prasangka, karena prasangka (menuduh tanpa dasar)
itu adalah sedusta-dusta perkataan.jangan kalian saling mendengki, saling
memata-matai dan saling membenci. Namun jadilah kalian semua hamba-hamba Allah
yang bersaudara. ( HR. Bukhori )
Sahabatku yang berprasangka baik,
Nyaman atau tidak hidup yang kita jalani,
kitalah yang menentukan pilihan, maka jangan rusak indahnya hidup dengan
prasangka buruk, tumbuhkan prasangka baik, carilah 1001 alasan kebaikan atas
setiap peristiwa, sehingga kita lebih mudah tersenyum damai dibanding manyun
penuh kekesalan.
Semoga hari ini indah karena kalian sahabat
sahabatku, berprasangka baik kepadaku, dan tulisan ini, sehingga kita semua
mendapat manfaat dari membaca dan berbagi kepada orang lain, aamiin.
Komentar
Posting Komentar