ISTIQOMAH
ITU BERAT, BIAR AKU (KITA) SAJA !
Andi
Abi Abdullah
Sahabatku yang
sedang berusaha istiqomah dalam ibadah,
Tantangan awal bagi
seseorang untuk menjadi baik adalah hijrah dari keburukan, kejelekan, maksiyat,
ketidak tahuan, kedholiman menuju jalan Allah.
Ini berat, cukup
berat, bagaimana tidak, seseorang yang sudah sekian lama berada dalam “kesenangan
nafsu”, dikelilingi teman yang banyak beserta segala kenikmatan dunia kemudian
harus ditinggalkan.
Namun sesungguhnya
yang lebih berat adalah ketika seseorang sudah hijrah kemudian istiqomah dengan
jalan tersebut untuk tidak kembali ke jalan “kesenangan nafsu” yg ditinggalkan.
Istiqomah adalah
melakukan kebaikan secara terus menerus, bertahan dari setiap godaan dan ujian
agar tidak kembali ke jurang maksiyat.
Allah telah
mengingatkan kita agar tetap dalam istiqomah dengan menjajikan balasan yang
istimewa, karena Allah mengerti betapa beratnya menjaga istiqomah tersebut.
Al-qura’an surat
fusilat ayat 30
. إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا
اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمْ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا
تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ
تُوعَدُونَ
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan :”tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan):”janganlah
kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan
syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.
Balasan surga telah
Allah siapkan kepada kita yang mampu istiqomah dalam jalan Allah.
Sahabatku yang
sedang menuju Istiqomah,
Ada beberapa hal kelemahan yang biasanya dilakukan seseorang
sehingga gagal dalam istiqomah :
1.
Tidak total dalam berhijrah.
Misalkan
Seseorang yang berhijrah dari DUGEM maka ia harus tinggalkan dan jauhi tempat
tersebut, kalau ia masih datang sesekali obat kangen, atau sekedar menemani
teman maka besar kemungkinan ia akan kembali ke dunia tersebut.
Tinggalkanlah
lupakan, jangan mencari pembenaran untuk “kangen” dengan masa lalu.
2.
Kurang memiliki ilmu tentang alasan
hijrah.
Keinginan
seseorang untuk hijrah seringkali datang tiba tiba tanpa sebab, ini yg disebut
hidayah, setelah keinginan itu muncul segera kuatkan dengan mencari ilmu kenapa
harus hijrah dari kondisi tersebut, apa kerugiannya , kondisi apa yang akan
kita raih bila hijrah, tentunya yang menjadi pertimbangan adalah Ridho Allah,
jalan Islam, bukan keuntungan dunia.
3.
Salah dalam Niat Hijrah.
Ini
yang paling banyak terjadi disekitar kita, seseorang hijrah karena ini mendapat
sanjungan, pujian, keuntungan materi, jabatan , akan kembali ke kondisi
sebelumnya ketika apa yang di niatkan tidak didapatkan. Sulit seseorang akan
istiqomah kalau salah dalam niat.
4. Salah
pergaulan.
Ketika
seseorang sudah memutuskan hijrah maka ia harus menuju lingkungan yang lebih
baik, yang sesuai dengan tujuan hijrahnya agar bisa istiqomah. Bila seseorang
hijrah dari kondisi tertentu namun pergaulan kita tetap disitu, tidak mencari
komunitas baru yang mendukung hijrahnya maka besar peluang ia akan kembali ke
situasi sebelumnya.
Sahabatku yang
istiqomah,
Semoga tulisan yang
sedikit ini menguatkan kita untuk istiqomah dalam jalan Allah, dan membuat kita
bersabar atas segala tipu daya, rayuan, godaan untuk kembali ke kondisi
kegelapan, karena sebagaimana Allah ingatkan dalam Alquran surat Al Kahfi 28
bila kita lalai, berpaling dan mengikuti orang orang yang lalai maka kita telah
melewati batasan atau aturan yang Allah tetapkan.
“Dan
bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rabbnya di pagi
dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah
kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami,
serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (QS. Al
Kahfi: 28)
JANGANLAH ENGKAU FUTUR
SAHABATKU !!
Komentar
Posting Komentar