ASSALAMU’ALAIKUM PAK HAJI !!!


ASSALAMU’ALAIKUM PAK HAJI !!!
Andi Abi Abdullah


Sahabatku calon penghuni surga,

Saudara saudara kita yang sedang menjalankan prosesi haji sudah mulai kembali ketanah air, semoga mereka semua menjadi haji yang mabrur, kembali menjadi jiwa yang suci bersih, dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik lagi sehingga mampu menjadi teladan di keluarga dan  lingkungannya.

Salah satu budaya  masyarakat kita adalah ketika  seseorang kembali dari haji maka panggilan disematkan kepada mereka dengan panggilan pak haji, atau bu hajjah.
Ini adalah bentuk penghormatan masyarakat kepada warga yang telah menjalankan syariat islam rukun yang ke 5, dan memiliki maksud yang baik,  tentu ini tidak ada salahnya sebagai bentuk penghargaan selama tidak menjadikan suatu keharusan menggunakan panggilan tersebut.

Panggilan gelar haji di indonesia kalau dilihat dari sejarah diawali pada masa penjajahan belanja, karena beberapa orang yang telah pergi haji setelah pulang membuat perkumpulan seperti Muhammadiyah, Nu, Syarekat dagang islam maka dikawatirkan suatu saat akan mengancam kekuasaan belanda.
 Akhirnya belanda berinisiatif bagi umat islam yang menjalankan haji didepannya disematkan gelar Haji atau Hajjah, sehingga mudah dalam melakukan pengawasan kepada mereka, ini tertuang dalam  Peraturan Pemerintahan Belanda Staatsblad tahun 1903. Sejak saat itulah gelar Haji atau Hajjah berlaku sampai sekarang.

Sahabatku calon penghuni surga, (insyaAllah )
Karena pemberian gelar atau penyebutan ini telah menjadi budaya atau telah lazim digunakan masyarakat dalam menghormati orang yang telah menunaikan haji maka mari kita ambil sisi positifnya saja.
1.   Pemberian gelar sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada orang lain agar orang tersebut menjaga nama baiknya agar tidak berbuat yang tidak seharusnya.
2.   Pemberian gelar sebagai pengingat, bahwa ia sudah harus bisa menjadi teladan bagi masyarakat, agar selalu menjaga diri dari yang haram, menjauhi yang mubah, menghindari yang subhat, sehingga bisa ditiru umat.
3.   Pemberian gelar dan panggilan haji bukanlah sebuah keharusan, sehingga tak perlu marah bila tidak dipanggil dengan gelar haji, tak perlu kecewa saat hanya disebut nama, tak perlu meminta untuk mendapat panggilan tersebut baik meminta secara langsung maupun tersirat, dan tak perlu besar hati dan sombong dengan gelar tersebut.
4.   Yang terpenting bagi yang berhaji adalah bagaimana menjaga keikhlasan dalam menunaikan ibadah haji dan menjaga keikhlasan tersebut sampai akhir hayat, sehingga insyaAllah akan mendapatkan pahala sebagaimana hadist dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)

Sahabatku calon penghuni surga,
Semoga tulisan ini bisa membuka wawasan kita dalam penggunaan gelar Haji sehingga bisa kita jaga sesuai dengan niatnya, saya berdoa semoga  pembaca yang telah berhaji menjadi haji yang mabrur, dan bagi yang belum berkesempatan akan segera diberangkatkan oleh Allah untuk menunaikan ibadah haji dan menjadi haji yang mabrur, aamiin.





Komentar