AL WALA’ WAL BARO’



AL WALA’  WAL BARO’
Andi Abi Abdullah


Sahabat yang kucintai karena Allah,
Salah satu pemahaman penting yang harus kita jadikan pegangan dalam hidup adalah Al wala’ wal baro’.

Al wala’  adalah kecintaan dan loyalitas  kepada Allah , Rasul-Nya, Islam, dan para pemeluknya.
Bentuk dari loyalitas  ini adalah sikap kita yang menyukai apa yang Allah dan RasulNya suka, mencintai apa yang Allah dan RasulNya cinta.
Rasa suka dan cinta kita kepada sekitar kita dan orang lain ukurannya adalah Allah, bukan karena kedekatan personal, bukan karena nasab, bukan karena profesi, bukan karena kelompok dan golongan.

Rasa cinta ini diberikan karena sesungguhnya mereka inilah yang akan memberikan pertolongan kepada kita agar selamat dunia akherat karena Allah.

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ
Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah). Al Maidah 55.

Apabila al wala’, telah menjadikan kita saling mencintai sesama karena Allah maka Allah akan mencintai kita.
Rasulullah telah bersabda “   Allah berfirman, “Telah menjadi wajib kecintaanKu bagi orang-orang yang saling mencintai karena Aku.” (HR. Malik, Ahmad, Ibnu Hibban, Hakim)

Al Baro’ adalah sikap kita menjauhi sesuatu, membenci sesuatu karena Allah dan Rasulullah membenci hal tersebut.
Jadi yang menjadi dasar kita menjauhi dan membenci adalah Allah dan Rasulullah, bukan karena pandangan pribadi kita, bukan sikap emosional kita, bukan karena golongan dan pilihan politik.
Sekarang ini banyak terjadi penyempitan makna dari Al Wala’ wal Baro’. ketaatan , loyalitas, rasa suka dan tidak suka didasarkan pada sudut pandang kelompok atau golongan, yang segolongan selalu diberikan loyalitas, yang diluar golongan dianggap salah dan harus dijauhi.
Ukuran Al wala’ wal baro’ bukan lagi Allah dan Rasulullah lagi, diganti dengan sikap politik dan organisasi, ini keliru sahabat, maka perbaikilah.

Sahabatku yang kucintai karena Allah,
Mari kita perbaiki bersama pemahaman dan sikap kita.

Wala’ terhadap ketaatan pada Allah , Rasulullah  dan orang-orang yang melakukan ketaatan.

Baro’ terhadap maksiat dan kesyirikan dan orang-orang yang mempraktekkannya.

 Ingatlah wahai sahabatku dengan pesan Rasulullah Saw dalam sebuah hadist :

“Barangsiapa yang mencintai dan membenci, memberi dan menahan karena Allah maka telah sempurnalah imannya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, Hadits Hasan)

Semoga dengan berupaya menjalankan Al Wala Wal Baro’ secara benar iman kita menjadi sempurna , aamiin.

Komentar