JANGAN ENGKAU TIUP MAKANANMU


JANGAN ENGKAU TIUP MAKANANMU
Andi Abi Abdullah


Sahabatku yang baik,

Salah satu nasehat Rasulullah terkait makanan adalah kita dilarang meniup makanan dan minuman yang masih panas.  ini tersebut dalam hadist  dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berbunyi ,

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas. (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).

Tanpa banyak bertanya kita jalankan nasehat tersebut karena keimanan dan keyakinan bahwa apa yang Rasulullah perintahkan itu adalah untuk kebaikan kita.
Sekian ratus tahun berlalu, sekarang para ahli menemukan bahwa meniup makanan atau minuman yang masih panas membahayakan kesehatan.
Apabila kita meniup makanan maka potensi kuman maupun virus di mulut k berpindah ke makanan akan semakin besar. Jika kita mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi, berpeluang untuk tertular virus tersebut.
Uap air yang bereaksi dengan CO2 atau gas karbondioksida yang keluar dari mulut, akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid). Karena bersifat asam, hal ini bisa memicu ketidakseimbangan pH dalam darah dan berbahaya bagi kesehatan.

Sahabatku yang sehat,

Dimasa Rasulullah belum ada penemuan terkait virus, belum ada ilmu kimia, namun Rasulullah telah mampu mengetahui itu dan menjaga kita dari bahaya. Maka sudah sepantasnya kita ta’at atas setiap perintah dan larangannya.
Ini berlaku juga untuk perintah dan nasehat yang lain. Janganlah kelemahan pemahaman otak kita membuat kita enggan menjalankan perintah dengan alasan tidak tahu manfaatnya.
Ta’at dulu, lakukan yang di ajarkan, setelah  itu baru untuk menguatkan keyakinan kita cari manfaat dari perintah tersebut.
Jangan sebaliknya, saat ada perintah yang tak mampu kita cerna dengan otak yang terbatas kita salahkan perintahnya, salahkan yang memberi perintah, bersikap seolah lebih faham soal hidup dan kehidupan ini.
Padahal ilmu kita bagaikan setetes air yang menempel di ujung jari ketika kita celupkan di lautan ilmu.

Sahabatku yang ta’at,
Yakini bahwa perintah Allah dan teladan Rasulullah adalah yang terbaik, berupayalah untuk menjalankan sebatas kemampuan maksimal kita. Apabila ada yang kita tidak bisa, maka yakini kebenarannya walau kita belum mampu menjalankannya.
Semoga yang sedikit ini merangsang kalian semua untuk belajar lebih banyak lagi tentang islam, alquran dan sunnah Rasulullah Saw. Aamiin.



Komentar