BANGKITKAN POTENSI DENGAN IMAN


BANGKITKAN POTENSI DENGAN IMAN
Andi Abi Abdullah


Sahabatku yang sedang mendidik anak,
Anak yang Allah titipkan kepada kita melalui rahim istri tidak berarti ia akan memiliki sifat , karakter, dan kemampuan seperti kita.  Anak akan memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda dengan orang tua, mirip mungkin tapi tidak akan sama, bahkan sesama anakpun cenderung akan berbeda satu dengan lainnya. Untuk itu dalam mendidik dan mengembangkan potensi anak harus dilakukan secara berbeda pula.

Sahabatku yang sedang mendidik anak,
Tirulah bagaimana Rasulullah dalam menghadapi para sahabat yang beragam potensi, setiap sahabat diperlakukan secara berbeda sehingga potensinya mampu tumbuh maksimal menjadi mujahid dengan berbagai latar belakang.
Kita mengenal amar bin yasir, seorang budak yg telah Rasulullah sentuh dengan keimanan sehingga menjadi sosok istimewa, bahkan Rasulullah SAW langsung berkata, 

“Hai Khalid, siapa yang memaki-maki Ammar bin Yasir, Allah akan memaki-maki dia. Barang siapa yang memusuhinya, Allah akan menjadi musuh dia. Barangsiapa yang merendahkan Ammar, Allah pun akan merendahkan dia.” 
Inilah pujian yang menyatakan kedudukan Ammar bin Yasir dihadapan Allah dan Rasul-Nya.

Ada lagi sahabat amar bin jamuh, kakinya cacat namun Rasulullah telah membuatnya menjadi sahabat yang tangguh dan tidak merasa terganggu dengan kekurangannya.
Pernah Rasulullah saw menanyakan kepada segolongan Bani Salamah 

“Siapakah yang menjadi pemimpin kalian, hai Bani Salamah?”
Jawab mereka “Al-Jaddu bin Qeis, hanya sayang ia kikir…”.
 “Apa lagi penyakit yang lebih parah dari kikir! Kalau begitu pemimpin kalian ialah si Putih Keriting, Amr ibnul Jamuh…!”

Demikianlah kesaksian dari Rasulullah saw ini merupakan penghormatan besar bagi Amr bin jamuh.

Ada lagi sahabat bernama Mush’ab bin Umair , pemuda ganteng yang kaya raya, namun dengan sentuhan iman ia rela meninggalkan glamour dunia menuju islam.
Rasulullah bersabda, 
“Sungguh aku melihat Mush’ab tatkala bersama kedua orang tuanya di Mekah. Keduanya memuliakan dia dan memberinya berbagai macam fasilitas dan kenikmatan. Tidak ada pemuda-pemuda Quraisy yang semisal dengan dirinya. Setelah itu, ia tinggalkan semua itu demi menggapai ridha Allah dan menolong Rasul-Nya…” (HR. Hakim No. 6640).

Mus’ab bin umair adalah juru dakwah pilihan Rasulullah yang diutus ke madinah karena kedalaman ilmunya.
Itulah contoh bagaimana iman akan mampu merubah seseorang dengan berbagai latar belakang mampu meraih kehormatan dengan baik. Potensinya tumbuh secara maksimal untuk istiqomah dijalan kebenaran.

Sahabatku yang sedang mendidik,
Kenali anak kita dengan baik, sentuh dengan iman, kemudian bangkitkan dan arahkan potensinya sesuai kemampuan dan minatnya.
Jangan paksakan apa yang kita inginkan untuk anak karena belum tentu yg terbaik untuk anak,
Janganlah cita cita yang tidak tercapai kemudian kita paksakan menjadi cita cita anak.
Tugas kita mendampingi dan mengarahkan, biarkan mereka yang menentukan tujuan.
Semoga kita semua menjadi orang tua yang bijak, yang berhasil dalam mendidik dan membimbing anak menuju gerbang kesuksesan dunia akherat, aamiin.







Komentar