DOSA
YANG BERANAK PINAK
Andi Abi Abdullah
Sahabatku
ahli surga,
Rasulullah dalam sebuah hadist Dari Abu Hurairah r.a.
bersabda,
"Barang
siapa menyeru kepada petunjuk (kebenaran dan kebaikan), maka baginya pahala
seperti pahala yang di dapat oleh orang yang mengikutinya tanpa mengurangi
pahala mereka sedikitpun. Dan, barang siapa yang menyeru kepada kesesatan(
kejelekan), maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa
mengurangi sedikitpun dosa mereka." (HR Muslim)
Mudah difahami bahwa ketika kita menyampaikan kebaikan,
kebenaran kemudian apa yang kita sampaikan diikuti dan dijalankan orang maka
kita akan mendapatkan pahala sebagaimana orang tersebut mendapat pahala.
Persoalannya adalah ternyata ketika kita menyampaikan
kejelekan kemudian apa yang kita sampaikan tersebut dilakukan orang lain,
disebarkan ke mana mana, kemudian semakin banyak orang yang melakukan kejelekan
itu karena apa yang kita sampaikan maka dosa orang orang tersebut juga akan menimpa
kita sebanyak orang yang melakukan kejelekan tersebut.
Bukankah ini sangat mengerikan sahabat?
Mungkin kita menganggap sederhana dengan guyon di
medsos,
mungkin kita merasa plong ketika memaki di medsos,
mungkin kita merasa puas menjelekkan di medsos,
namun ingatlah, apa yang kita sampaikan tersebut akan
tersebar kemana mana. semakin banyak yang menyebar akan semakin banyak pula
dosa kita.
Satu dosa “sederhana” yang kita lakukan hanya sekedar status
di medsos, atau komen disebuah status medsos, ternyata beranak pinak semakin
banyak tanpa bisa kita kendalikan.
Bukankah ini sebuah musibah yang besar sahabatku?
Mari kita menjaga diri dari ungkapan yang tidak baik di
medsos, jauhi caci maki, sampaikan yg benar, karena dengan itu kita akan mendapatkan
pohon kebaikan yang selalu berbuah dengan pahala.
Namun bila kita lebih memilih caci maki, kejelekan,
umpatan, hoax, yang kita tebarkan di medsos maka sesungguhnya kita telah
menanam pohon dosa yang akan terus mengalir buah dosanya selama pernyataan kita
masih ditiru dan disebarkan orang lain.
Semoga kita semua pandai menahan diri, bijak dalam
mensikapi masalah, mengerti kapan harus keras dan kapan harus lembut,
Kapan harus berbicara dan kapan harus diam, agar dosa
yang kita lakukan tidak beranak pinak menjadi dosa yang sangat berar tanpa kita
sadari, aamiin.
#tebarkan
kebaikan
#pohon
pahala
Komentar
Posting Komentar