SYUKURI BAGIANMU


SYUKURI BAGIANMU
Andi Abi Abdullah



Sahabatku yang pandai bersyukur,

Misalkan kita berdua berkunjung kerumah teman dan pulangnya dikasih uang 500ribu tentu engkau akan senang sekali.
Akan memuji dan memuja teman tersebut, yang terlihat hanyalah kebaikan, enak dibicarakan, menjadikan dirinya sosok yang di kagumi.
Namun ketika  engkau tahu bahwa teman lain yang kita ajak berkunjung pulangnya diberi uang 1,5 juta maka kecewalah kita, gundah, mulai mencela, merasa kurang di hargai dan semacamnya.
Lihatlag betapa mudah hati kita berubah dari memuji menjadi mencela, dari gembira menjadi sedih bahkan marah. Ini semua terjadi karena kita lebih banyak memikirkan orang lain mendapat uang 1,5 juta, padahal kita sendiri dapat 500ribu.
Kita sibuk memikirkan apa yang menjadi hak orang lain tanpa bersyukur atas apa yang kita dapat. Bukankah sudah merupakan rejeki dan berkah yang banyak berkunjung pulangnya mendapat uang 500ribu?
Kenapa kita malah memikirkan orang main yang 1,5 juta?


Sahabatku yang pandai bersyukur,
Syukuri apa yg kita dapat dalam urusan dunia, karena masih banyak orang yang belum mendapatkan seperti yang kita dapatkan. Lihatlah kebawah, agar tumbuh rasa syukur itu, jangan melihat ke atas yang membuat kita selalu merasa kurang berapapun yang telah kita dapatkan.
Rasulullah telah ingatkan dalam sebuah hadistnya,
Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” (HR. Tirmidzi)

syukuri apa yang kita dapatkan tanpa perlu iri dengan yg orang lain dapat, karena masih banyak orang yang belum mendapatkan sebaik yang kita miliki.
Rasa syukur kita kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kita sendiri karena dengan bersyukur maka kita akan mendapatkan yang lebih banyak lagi. Apabila kita ingkar, tidak mau bersyukur maka sesungguhnya itu tidak mengurangi kemuliaan Allah, tidak akan mengurangi kekuasaan Allah, karena sesungguhnya Allah maha mulia dan maha terpuji. Tidak akan berkurang atau bertambah kemuliaan tersebut karena rasa syukur kita.

Dan sungguh telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. – (Q.S Luqman: 12)

 Bersukurlah sahabatku, dengan itu kita mohon ditambahkan kenikmatan dan keberkahan,
Bersyukurlah, dengan itu kita menjaga diri dari penyakit hati
Bersyukurlah, dengan itu kita menghindari siksa dan azab Allah.
Bersyukurlah kepada Allah niscaya hidup kita akan selamat dunia akherat, aamiin.


Komentar