HUKUM MEMBUNUH ORANG LAIN


HUKUM MEMBUNUH ORANG LAIN
Andi Abi Abdullah


Sahabatku yang saling berkasih sayang,
Dalam sebuah pergaulan adalah wajar kalau kemudian beda pendapat atau sesekali menjadi pertengkaran. Hal yang lumrah ketika seseorang kecewa dengan orang lain, seseorang marah dengan orang lain, namun tetap harus dalam koridor persaudaraan sehingga perbedaan sikap tersebut tidak menjadikan perpecahan.
Akan lebih mengerikan lagi apabila, perbedaan pemikiran, atau kekecewaan terhadap salah satu pihak kemudian berlanjut pada pertikaian untuk saling menghilangkan/membunuh.
Ingatlah wahai sahabatku, Allah yang maha rahman dan rahim tidak serta merta menghukum manusia ketika melakukan kesalahan. Allah juga tidak serta merta membunuh manusia apabila melakukan dosa, sehingga salah besar apabila kebencian kita kepada orang lain sampai pada berujung pembunuhan.
Dalam al-Qur’an dikatakan, “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS: Al-Maidah: 32)
Membunuh satu orang seakan akan membunuh manusia seluruhnya, ini menggambarkan betapa besar dosa dari pembunuhan. Di ayat yang lain Allah pertegas balasan bagi orang yang membunuh tanpa hak maka balasannya adalah neraka jahanan.
Dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam, ia kekal di dalamnya dan Allâh murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan adzab yang besar baginya. [an-Nisâ`/4:93]
Demikian tegas Allah nyatakan dalam ayat ini balasan bagi seorang pembunuh adalah :
1. Disiksa di Jahannam
2. Khulûd (kekal, tinggal lama) dalam Jahannam
3. Allâh murka kepadanya
4. Allâh melaknatnya (mengutukinya), yaitu menjauhkannya dari rahmat-Nya
5. Allâh menyediakan adzab yang besar baginya.



Sahabatku yang baik,
Hindarilah pertikaian, jauhkan diri dari niat menyakiti, menganiaya, membunuh orang lain karena itu adalah perbuatan yang di murkai Allah.
Apa hak kita sesama manusia sehingga merasa pantas mengambil nyawa orang lain?

Semoga siapapun kita, apapun posisi kita saat ini, sekuasa dan sehebat apapun kita tak membuat diri kita merasa pantas mengambil nyawa orang lain.
Semoga kedamaian dan kasih saying selalu menyelimuti hari hari kita, aamiin.



Komentar