ALHAMDULILLAHIRROBIL ALAMIN


ALHAMDULILLAHIRROBIL ALAMIN
Andi Abi Abdullah



Segala puji bagi Allah,
Kita memujinya atas segala nikmat yang telah kita terima, kita nikmati, dan apapun yang kita miliki saat ini sesungguhnya adalah milik  Allah SWT. Adalah mustahil ada seseorang yang memiliki sesuatu di dunia ini tanpa ketentuan Allah.
Segala puji bagi Allah,
Kita bersabar atas setiap ujian dan cobaan, bahkan ketika dalam musibahpun bila disikapi dengan tauhid yang kuat dan lurus makan yang paling mulia keluar dari mulut adalah Alhamdulillahirrobil alamin.

Segala puji bagi Allah dzat penguasa alam semesta, hingga tak ada sehelai daunpun jatuh ke bumi tanpa IzinNya. Lalu mana mungkin Allah akan melalaikan kita sementara hal yg kita anggap kecil dan sepele tetap berlaku diadapan Allah, apalagi kita.
Kalimat hamdalah adalah wujud dari rasa syukur, rasa terima kasih, sekaligus pengakuan diri bahwa kita bukan apa apa tanpa ketentuan dari Allah SWT, barang siapa mampu mengucapkan Alhamdulillahirobbil alamin dalam setiap keadaan maka ia telah mencapai level/maqom yang tinggi dihadapan Allah.
Dalam sebuah riwayat ada seorang waliullah yang anaknya lahir buta, kemudian waliullah tersebut mengucapkan Alhamdulillah anakku terbebas dari dosa mata.
Pernah pada suatu hari Rasulullah menanyakan kepada Aisyah apakah ada makanan, Aisyah menjawab tidak ada, kemudian Rasulullah mengucapkan Alhamdulillah berarti hari ini puasa.
Mengucapkan Alhamdulillah tidak hanya pada saat mendapatkan kenikmatan, atau kesusahan saja, namun juga saat mendapatkan musibah,  karena dalam setiap peristiwa  ada ijin Allah atasnya, sehingga bentuk ketauhidan kita dalam menerima ketentuannya baik atau pun buruk adalah dengan mengucap Alhamdulillah.

 Dari Aisyah, kebiasaan Rasulullah jika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan “Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat”. Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan beliau mengucapkan “Alhamdulillah ‘ala kulli hal.” (HR Ibnu Majah no 3803 dinilai hasan oleh al Albani)

Mungkin agak susah memahami ini, atau agak berat mengucapkan Alhamdulillah dengan keyakinan yang mantap saat mendapat musibah, namun disinilah ujian yang sesungguhnya atas penerimaan kita terhadap qodho dan qodharnya Allah.
Barang siapa mampu melakukan ini dengan keimanan yang mantap insyaAllah masuk dalam golongan orang orang yang dikasihi Allah.

Semoga kita semua bisa belajar untuk selalu berterima kasih, memuji, dan Berserah diri kepada Allah SWT, aamiin.




Komentar