KITA TAK SEMPURNA
Andi Abi Abdullah
Sahabatku yang tawadzu” insyaAllah,
Manusia adalah mahluk yang
diciptakan paling baik dibanding mahluk ciptaan Allah yang lain, namun dengan
segala kelebihannya manusia tetap saja memiliki kekurangan yang berbeda di tiap
tiap orang. Dengan perbedaan kekurangan itu sudah seharusnya kemudian manusia
saling menolong dan saling membantu, saling melengkapi kekurangan agar bisa
lebih baik bersama sama secara harmonis.
Namun dalam prakteknya banyak
terjadi, kita sebagai manusia merasa telah menjadi sosok yang sempurna, tidak
memiliki kekurangan, rajin mencela kekurangan orang lain diposisi kita lebih baik.
Namun tidak disadari ada kekurangan lain
yg kita miliki di titik lain sementara ia yang kita cela dibidang tersebut
lebih baik dari kita.
Sahabatku yang rendah hati,
Merasa diri sempurna, tak
mampu melihat kekurangan diri, mudah mencela kekurangan orang, ini adalah
penyakit hati yang berbahaya, penyakit hati yang merusak pergaulan, persatuan
umat, juga merusak keimanan kita. orang yang merasa sempurna telah terjerumus
kedalam sombong, dan tempat terbaik untuk sombong adalah neraka.
Teringat sebuah riwayat
Shahabat, ketika itu Amr bin Ash adalah gubernur mesir, kemudian ada 2 orang
warganya dari golongan khowarij tidak suka dengan kepemimpinan Amr bin Ash
kemudian menghadapa Khalifah Umar bin Khotob.
“ wahai Khalifah Umar, aku dapati Amr bin Ash
tidak menjalankan pemerintahan sesuai dengan ALQURAN ” kata dua orang khowarij ini.
Khalifah Umar menjawab “apakah
kalian berdua membaca Alqur’an dari awal sampai akhir?”
“ iya, wahai umar” jawab
mereka.
“apakah kalian menjalankan
seluruh perintah Alqur’an? “
“belum, sebagian kami jalankan
sebagian lagi belum”
Lalu dengan tegas umar berkata
“bagaimana mungkin kalian menuntut orang lain untuk menjalankan seluruh
perintah Alquran sementara kalian berdua belum menjalankannya? “
Akhirnya dua orang khowarij
tersebut terdiam dan pergi.
Yang ingin saya sampaikan dalam riwayat tersebut adalah, tidak ada manusia
sempurna yang mampu menjalankan Alquran
secara utuh tanpa kekurangan, tidak perlu mencela orang lain yang belum mampu
menjalankan satu dua hal hukum, lebih baik bantu ia menjalankan hokum itu,
sambil terus perbaiki diri untuk menjalankan hokum yang lain. Kita manusia
tempat khilaf dan salah, dengan itu kita harus saling mengingatkan dan
menguatkan, agar bisa memperbaiki diri saat khilaf, saling nasehat menasehati,
hingga bisa menjadi pribadi yang lebih baik secara berjamaah.
Sahabatku yang baik,
Dalam sebuah hadist dari Anas bin Malik , Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan
kesalahan (dosa), dan sebaik-baik manusia yang banyak kesalahannya (dosanya)
adalah yang banyak bertaubat.” (hasan, lihat shahih at-Targhib wa at-Tarhib
3139)
Jelas dalam hadist tersebut bahwa kita semua adalah
tempat khilaf dan salah, yang terbaik dari kita adalah yang rajin bertaubat
atas kesalahan yang dilakukan. Tentu untuk bisa bertaubat kita harus sadar dulu
bahwa diri kita telah melakukan kesalahan, karena itu lebih baik sibuk
mengoreksi kesalahan diri agar bisa bertaubat, dari pada sibuk mengoreksi
kesalahan orang lain sekedar untuk mencela atau menjadikan bahan gunjingan.
Semoga kita semua menjadi pribadi yang rajin
muhasabah diri, rajin bertaubat, dan rajin memperbaiki diri, dengan harapan kita
semua mendapatkan ridho Allah SWT aamiin.
Komentar
Posting Komentar