MENGENAL
TEMAN YANG BAIK
Andi Abi
Abdullah
Sahabatku
yang baik,
Telah kita fahami bersama bahwa memiliki
teman yang baik adalah penting, karena seorang teman yang baik tidak hanya
membuat hidup kita ceria namun ikut menjaga kita untuk tidak melakukan
kesalahan, mengingatkan dan menegur bila kita salah, serta bersama sama dengan
kita belajar untuk menjadi lebih baik lagi.
Allah SWT dalam salah satu ayatnya mengatakan
:
“Teman-teman
akrab pada hari itu sebagiannya akan menjadi musuh bagi sebagian yang lain
kecuali orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Az-Zukhruf : 67).
Allah telah mengingatkan kita bahwa keakraban kita dengan seorang teman bila landasannya bukan taqwa maka bisa jadi mereka kelak akan menjadi musuh musuh kita di hari perhitungan. Ini menjadi catatan penting betapa teman yang baik tidak hanya kita butuhkan di dunia, juga di dalam akherat kelak.
Allah telah mengingatkan kita bahwa keakraban kita dengan seorang teman bila landasannya bukan taqwa maka bisa jadi mereka kelak akan menjadi musuh musuh kita di hari perhitungan. Ini menjadi catatan penting betapa teman yang baik tidak hanya kita butuhkan di dunia, juga di dalam akherat kelak.
Sahabatku
yang Sholeh,
Marilah
kita kenali siapa saja yang akrab dengan kita, apakah teman tersebut akan
membantu kita menjadi lebih baik lagi, atau sebaliknya.
Tabi’in yang bernama
Khorasyah bin Al hurr rohimahulloh menyampaikan bahwa Umar bin Khotob
pernah memberi nasehat terkait penilaian teman yang baik :
Ada seorang lelaki yang bersaksi dihadapan Umar bin Khattab
rhodiyallohu ‘anhu, Umar berkata kepadanya : Aku tidak mengenalmu, dan tidak
masalah meskipun aku tak mengenalmu, tapi datangkanlah seseorang yang
mengenalmu.
Tiba tiba seorang laki-laki diantara hadirin berkata :
Aku mengenalnya dengan baik wahai Amirul mukminin. Umar lantas
bertanya : Bagaimana engkau mengenalnya?
Ia menjawab : Dia adalah orang yang bisa dipercaya.
Umar kembali bertanya : Apakah dia adalah tetanggamu hingga
engkau ketahui keadaannya baik siang maupun malam?
“Tidak,” jawabnya.
Apakah engkau pernah berbisnis dengannya sehingga kau ketahui
bahwa ia adalah seorang yang wara’?
“Tidak.”
Pernahkah engkau bersafar (berpergian) dengannya hingga engkau
ketahui bahwa ia memiliki akhlak yang mulia?
“Tidak,” jawabnya lagi.
Itu berarti engkau tidak mengenalnya.
Kemudian Umar berkata kepada pemuda yang bersaksi tersebut :
Kemudian Umar berkata kepada pemuda yang bersaksi tersebut :
Carikan aku orang yang benar-benar mengenalmu.
(Diriwayatkan oleh Al baihaqi dan dishahihkan oleh Albani dalam
Irwaul gholil)
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Khalifah Umar juga bertanya
: “Apakah engkau pernah mengamanahkan sesuatu kepadanya?”
“Tidak” jawab orang tersebut.
Dari
riwayat tersebut kita bisa mendapatkan point penting sebelum menilai seseorang baik
atau tidak.
1.
Mengenal secara langsung dalam waktu lama/ menjadi tetangga.
2.
Pernah berbisnis dengan nya.
3.
Pernah berpergian dalam waktu lama dengannya.
4.
Pernah memberikan amanah atau melihatnya mendapat amanah dari
orang lain.
Apabila setelah
melewati 4 hal tersebut kemudian kita masih menganggap orang tersebut baik maka
insyaAllah ia teman yang baik, jaga ia agar bisa menjadi temanmu hingga di
akherat nanti.
Bila
sebaliknya, maka kita harus lebih berhati hati lagi, dan lebih selektif dalam
memilih teman yang akrab/karib.
Demikian
sedikit bahasan untuk memilih teman yang
baik, namun tak kalah pentingnya bahwa selain kita mencari teman yang baik maka
kita juga harus menjadi teman yang baik, jangan sampai kita menuntut orang lain
namun diri kita sendiri bukan lah orang yang baik. Semoga dengan kebaikan antum
semua kita bisa bersma sama di surganya Allah kelak, aamiin.
Komentar
Posting Komentar