CERDAS
MENGUATKAN AKIDAH
Andi Abi
Abdullah
Sahabatku
yang cerdas,
Banyak orang ‘menemukan’ Allah karena
kecerdasan akal mereka, kemampuan berfikir secara ilmiah dan terstruktur yang
dibanggakan kaum ilmuwan tidak menjadikan seseorang jauh dengan Allah, justru
banyak ilmuwan masuk islam atau menguatkan iman bagi yang telah muslim.
Karena
apa?
Karena ilmu pengetahuan pada titik tertentu
akan mengakui ada dzat yang ada sebelum benda itu ada, ada dzat yang membuat
sebuah benda menjadi ada, ada dzat yang mengatur sebelum aturan itu ada. Dengan
kecerdasannya seseorang pada akhirnya akan mengakui bahwa Allah sang Maha
Kuasa, Menguasai dan Maha Esa.
Kita bisa mencontoh cerita dalam Alqur’an
dalam dialog antara Nabi Musa dan Fir’aun, bagaimana kecerdasan musa mampu
menarik dukungan pengikut fir’aun dan membuat fir’aun tak bisa membantah konsep
ketuhanan yang di sampaikan Nabi Musa.
{وَمَا رَبُّ الْعَالَمِينَ}
Siapakah Tuhan semesta alam itu? (Asy-Syu'ara': 23)
{قَالَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَمَا
بَيْنَهُمَا}
Musa menjawab, "Tuhan Pencipta langit
dan bumi, dan apa-apa yang ada di antara keduanya (itulah Tuhan
kalian).” (Asy-Syu'ara': 24)
{رَبُّكُمْ وَرَبُّ آبَائِكُمُ الأوَّلِينَ}
Tuhan kalian dan Tuhan nenek moyang kalian
yang dahulu. (Asy-Syu'ara': 26)
Ketika musa ditanya oleh fir’aun siapakah
tuhan? Dijawab oleh Nabi musa dengan jawaban cerdas, beliau sebutkan tuhan
adalah pencipta langit dan bumi, dana apa apa yang ada diantaranya. Jawaban ini
sesungguhnya adalah penolakan kebohongan klaim dari fir’aun bahwa dirinya
tuhan. Karena tentu saja fir’aun tidak mungkin menciptakan langit dan bumi,
apalagi dengan seluruh isinya, jawaban ini menggentarkan fir’aun dan menggoyahkan keimanan para pengikutnya
sehingga sebagian mulai mengakui Tuhannya Nabi Musa.
Tidak cukup sampai disitu, ditambahkan lagi
oleh nabi musa sekaligus menjawab pertanyaan fir’aun yang lain dengan
mengatakan “ Tuhan kalian dan Tuhan
nenek moyang kalian yang dahulu “.
Ini adalah jawaban yang sangat cerdas,
bagaimana mungkin fir’aun mengklaim dirinya tuhan, lalu bagaimana dengan orang
tua dirinya, nenek moyangnya, siapa yang menciptakan mereka selagi fir’aun
belum lahir?
Tentu ada yang menciptakan dan Dzat
pencipta itu adalah Tuhan yang sesungguhnya. Kalau menggunakan Bahasa sekarang,
babakbelur fir’aun dengan jawaban cerdas Nabi Musa. Jawaban cerdas ini membuat
semakin banyak pengikut fir’aun yang berpindah menjadi pengikut Nabi Musa as.
Sahabatku
yang kuat akidahnya,
Antum semua adalah orang yang cerdas, maka
gunakan kecerdasan tersebut untuk makin menguatkan Akidah, gunakan Akal untuk
menemukan bukti bukti lain betapa Allah adalah pemilik dan pengatur alam
semesta ini.
Gunakan pula kecerdasan yang ada untuk
menunjukan bukti kebenaran islam kepada orang lain, sampaikan dengan bijaksana
dan sabar, dengan logika se sederhana mungkin, agar makin banyak orang yang
mengakui kebenaran islam.
Semoga Allah mudahkan kita untuk lebih
mengenalNya,
Semoga Allah menguatkan kecerdasan kita
untuk lebih faham akan perintah dan laranganNya,
Aamiin.
Komentar
Posting Komentar