MENGOBATI HATI DENGAN MUHASABAH


MENGOBATI HATI DENGAN MUHASABAH

Sahabatku yang lembut hati,
Penyakit hati seringkali masuk dan tumbuh didalam hati, tanpa kita sadari. Berbeda dengan penyakit fisik biasa yang efeknya langsung kita sadari dan bergegas mencari kesembuhan dengan  minum obat atau mendatangi dokter. Penyakit hati masuk dan tumbuh seringkali kita nyaman saja, padahal orang lain bisa melihat perubahan prilaku kita, bisa melihat sikap kita namun justru kita merasa tidak ada masalah, sehingga ketika orang lain berusaha mengingatkan, menegur, membantu untuk menyembuhkan maka kita marah kepada orang tersebut.
Itulah penyakit hati, begitu susah disadari sehingga perlu upaya kusus untuk menyadarinya. Solusi yang bisa kita ambil sebagai cara menjaga agar menyadari penyakit tersebut adalah dengan sering melakukan MUHASABAH diri.
Fahamilah bahwa seluruh aktifitas hidup diawasi dan dicatat oleh malaikat yang nanti di yaumul hisab akan diperhitungkan secara adil. Ini terdapat dalam firman Allah Ta’ala :
” Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati semua itu akan dimintai pertanggung jawabannya . ( QS.Al Isro’: 36 )
Karena seluruh aktifitas diawasi dan dicatat maka kita harus sering melakukan muhasabah diri, introspeksi diri agar ketika salah dalam perbuatan bisa segera diperbaiki dan kembali ke hukum syariat Allah.
Dengan muhasabah kita bisa nilai sikap dan prilaku kita sendiri,
Apakah kita selama ini rajin ibadah karena Allah atau berharap pujian manusia
Apakah banyak mencari ilmu untuk penguatan iman dan perbaikan amal atau agar disegani orang
Kita mudah menegur orang lain sombong namun dengan berprilaku sombong
berbicara ikhlas saat beramal agar diakui sebagai orang ikhlas
menganggap orang lain tersesat karena beda jalan kemudian menganggak orang tersebut telah tobat ketika melihat kebaikan pada dirinya sementara ia sendiri tak faham jalan yang sedang di tempuh
senang dalam ibadah, senang dalam melayani orang lain, senang beramal namun merasa tidak senang ketika orang lain melakukan hal tersebut
dan masih banyak lagi yang harus kita introspeksi agar niat kita dalam seluruh aktifitas tidak bergeser dari Allah.

Sahabatku yang pandai menjaga hati,
Bila kita rajin muhasabah maka akan mampu mengendalikan nafsu dalam melakukan berbagai amal, bila nafsu sudah terkendali maka insyaAllah kita menjadi orang yang cerdas.
Ingatlah dengan hadist Rasulullah,
 ‘Orang yang cerdas adalah orang yang menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk persiapan sesudah mati, dan orang lemah adalah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan untuk (diselamatkan) Allah.’
Semoga dengan sering muhasabah diri hati kita menjadi sehat dan tidak mudah terkena penyakit hati karena Allah menyukai orang yang memiliki hati yang baik.
Hasan Al Bashri berkata : ” Obatilah hatimu, karena kebutuhan Allah terhadap hambanya terletak pada baiknya hati” ( hilyah Auliya 2/157).

Komentar