BELAJAR DARI LALAT


BELAJAR DARI LALAT
Andi Abi Abdullah


Sahabatku yang ahli mengambil hikmah,

Salah satu mahluk Allah yang namanya tersebut didalam alquran adalah lalat. Hewan kecil ini ternyata cukup penting sehingga darinya kita bisa belajar mengambil manfaat dengan memahami karakter lalat dalam kehidupan kita sehari hari.
Lalat dengan tubuhnya yang indah, mampu bergerak/terbang dengan cepat dan rajin mendatangi tempat tempat yang ada makanan. Namun yang sering terjadi ternyata lalat juga rajin hinggap di tempat buruk, barang kotor dan membawa bibit penyakit yang bisa dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain. Ternyata rajinnya ia kesana kemari sambil membawa bibit penyakit yang bisa menular kepada manusia.

Sahabatku yang bijaksana,


Maka benar nasehat imam syafi’i yang mengatakan    *Laisal Adab Kadhubab* yang artinya, seseorang tanpa adab itu seperti lalat”
Janganlah kita meniru prilaku lalat tersebut, tampil dengan indah, terlihat gagah, menarik dalam pergaulan, rajin shilaturohim kesana kemari namun sesungguhnya yang kita bawa adalah bibit penyakit. Penyakit dengki, penyakit fitnah, penyakit ghibah, dan penyakit kesalahan pemikiran yang kita sebarkan melalui obrolan yang kita lakukan.
Sebagaimana lalat yang rajin hinggap ke tempat yang kotor, jangan pula kita rajin mengunjungi tempat yang jarang disebut nama Allah, tempat yang banyak ucapan tanpa manfaat, tempat yang mendorong kita kedalam maksiyat. Karena bisa jadi tanpa kita sadari kebiasaan ucapan dan prilaku serta pemikiran di tempat tersebut kita bawa kedalam pergaulan komunitas lain yang baik sehingga meracuni komunitas tersebut.
Sahabatku, janganlan menjadi seperti lalat, yang rajin menyebarkan kejelekan dari satu tempat ke tempat lainnya, namun tebarkan kebaikan kemanapun kita melangkah.
Dalam sebuah hadist Rasulullah saw, berpesan :
Apabila ada lalat yang menghinggapi tempat minum kalian maka celupkanlah seluruh bagian/tubuh lalat tersebut (terlebih dahulu), (baru) kemudian buanglah lalat tersebut. Karena sesunggungnya pada salah satu sayapnya mengandung obat dan pada sayap yang lain mengandung penyakit” (HR. Bukhari)

Dalam penafsiran hadist tersebut ternyata, bila salah satu sayapnya membawa bibit penyakit maka sayap satunya membawa penawar atau obatnya sehingga dengan dicelupkan maka insyaAllah minuman tersebut menjadi aman di minum.
Belajar dari hadist lalat ini kita juga bisa mengambil pelajaran, ketika mendapatkan informasi maka dapatkan informasi dari sumber yang lain juga, fahami secara mendalam agar kita lebih jelas dalam menyimpulkan informasi yang kita dapatkan, karena bila tidak seimbang bisa menjadi penyakit dalam hati dan fikiran kita karena kesalahan informasi.

Sahabatku ahli hikmah,

Demikian sekilas tentang lalat semoga hewan kecil ini menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang baik, hanya mendatangi tempat yang baik, menyebarkan kebaikan dan tidak mudah menyimpulkan sesuatu sebelum kita faham benar atas segala sesuatunya, aamiin.

Komentar