DOSA
PERTAMA
Andi Abi
Abdullah
Sahabatku
yang rendah hati,
Kita dilahirkan ke dunia dengan berbagai
kekurangan dan kelebihan masing masing sehingga tidak pantas bagi kita berlaku sombong
atas kelebihan yang dimiliki apalagi atas apa yang tidak dimiliki.
Seberapa banyakpun kelebihan yang
kita miliki tetap saja ada kekurangan dalam diri kita
Seberapa banyakpun kekurangan yang
ada pada orang lain ia tetap memiliki kelebihan
Apalagi kalau ternyata justru kita
dalam posisi yang memiliki banyak kekurangan dan sedikit kelebihan tentu aneh
kalau kemudian menyombongkan diri atas apa yang tidak dimiliki.
Itulah berbagai kesombongan yang
intinya adalah merendahkan atau meremehkan orang lain, namun ada kesombongan
lain yang lebih besar yaitu kesombongan menolak kebenaran. Inilah yang sering
dilupakan orang sehingga merasa tidak berbuat sombong padahal sering menolak
kebenaran yang diajarkan syariat islam.
Sombong adalah menolak
kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR.
Muslim no. 91)
Sahabatku yang terhindar dari
penyakit sombong,
penyakit sombong adalah penyakit yang
sangat berpengalaman, ia adalah penyakit pertama yang dibawa iblis sejak
diciptakan nabi Adam dahulu kala sehingga sangat pandai menyelinap kedalam
relung hati kita tanpa kita sadari.
Allah Ta’ala berfirman,
وَإِذْ قُلْنَا
لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لأَدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيسَ أَبَى
وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الكَافِرِينَ
“Dan (ingatlah)
ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka
sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur (sombong) dan
ia termasuk golongan orang-orang yang kafir“ (QS. Al Baqarah:34)
Dengan halusnya sombong bisa masuk
kedalam hati orang yang khusu’ ibadah, kedalam orang yang rajin sedekah, kepada
orang yang sibuk melayani sesama, bahkan kepada orang merasa rendah hati dengan
merasa menjadi orang yang lebih rendah hati dari orang lain.
Karena itu kita harus selalu
muhasabah diri, menilai diri apakah terkena virus sombong dalam aktivitas sehari
hari, dalam pergaulan atau dalam beribadah. Rajin rajinlah menghadiri majelis
ilmu orang orang sholeh, berdzikir bersama orang yang khusu’ agar keberkahannya
menguatkan dan melindungi hati kita dari sifat sombong. Rajinlah mengunjungi
dan membantu orang yang belum seberuntung kita, tumbuhkan rasa syukur atas
setiap nikmat yang kecil maupun yang besar, karena rasa syukur yang sebenarnya
akan membunuh virus sombong yang berusaha menginfeksi hati.
Semoga dengan upaya serius menjaga
hati dari sifat sombong, akan menjadikan kita orang yang rendah hati dan tidak
aniaya terhadap orang lain. Aamiin.
Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian bersikap rendah hati hingga tidak seorang pun yang bangga atas yang lain dan tidak ada yang berbuat aniaya terhadap yang lain” (HR Muslim no. 2865).
Komentar
Posting Komentar