MENGENAL
SUM’AH
Andi Abi
Abdullah
Sahabatku
yang rendah hati,
Salah satu
penyakit hati yang bisa merusak amal kita adalah SUM”AH, yaitu suatu ucapan
yang kita lakukan untuk menceritakan perbuatan baik yang sudah pernah kita lakukan
agar diketahui orang dan kita
mendapatkan keuntungan dari ucapan tersebut, baik pujian, sanjungan maupun
keuntungan materi.
Ketika melakukan
perbuatan baik dilakukan dengan Ikhlas karena Allah, namun setelahnya kita
ceritakan perbuatan tersebut kepada orang lain dengan maksud tertentu, ini
dilarang Allah dan tidak disukai Rasulullah.
“Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan
menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya
karena riya kepada manusia…” (QS. Al-Baqarah : 264)
Allah melarang kita membicarakan,
menyebut ngebut perbuatan baik karena bisa menghilangkan pahala atas amal
tersebut. Bahkan bisa jadi ketika kebaikan itu terkait orang lain akan
menyakiti perasaan orang lain tersebut.
Bahkan Rasulullah dalam salah satu
hadistnya mengingatkan kita terkait sum’ah :
Siapa yang berlaku sum’ah maka akan
diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah dan siapa yang berlaku riya maka akan
dibalas dengan riya. (HR. Bukhari)
bila kita berlaku sum’ah maka selain
pahalanya akan dihapus juga Allah akan balas dengan menyampaikan aib aib yang
pernah kita lakukan, maka berhati hatilah sahabatku, cukup jadikan amalmu
untukmu, tak perlu engkau sebar luaskan untuk sekedar mendapatkan pujian atau
keuntungan materri dunia yang tidak seberapa. Yakinlah bahwa Allah yang akan
memuji dan menyanjung kita, juga memberikan keuntungan lain bila kita bisa
menjaga diri dari sum’ah.
Sahabatku yang rendah hati,
ada perbedaan utama antara sum’ah dan
riya’ dimana riya’ sejak melakukan amal sudah diniatkan bukan untuk Allah, tapi
dengan niat yang lain, sedang sum’ah niatnya baik, lurus, namun setelahnya
tidak mampu menahan diri untuk menjaga amal tersebut tanpa perlu disampaikan
kepada orang lain.
Semoga dengan terus belajar, terus
menata hati, membuat kualitas iman kita lebih baik, hati kita semakin sehat,
dan dihindarkan dari bahaya SUM’AH dan riya”. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar