BELAJAR DARI ABDULLAH
BIN ABDULLAH BIN UBAY BIN SALUL
Andi Abi Abdullah
Sahabatku
yang gemar mengambil pelajaran,
Salahsatu sahabat Rasulullah yang namanya tidak begitu akrab
ditelinga kita adalah Abdullah bin abdullah bin ubay bin sahlul, selama ini
kita lebih mengenal abdullah bin ubay sebagai tokoh munafiq yang sangat
membenci Rasulullah hingga selalu berusaha mencelakakan beliau, namun atas
pertolongan Allah segala rencananya pada akhirnya menemui kegagalan.
Abdullah bin abdullah bin ubay bin salul adalah anak laki laki
dari abdullah bin ubay, cucu dari salul seorang tokoh besar di madinah yang
garis keturunannya (abdullah bin ubay)
akan menjadi raja di madinah, namun islam telah menyentuh hati abdullah bin
abdullah bin ubay sehingga ia menjadi sahabat Rasulullah yang setia , bahkan
kesetiaannya melebihi hormatnya pada orang tuanya sendiri.
Dalam riwayat, abdullah bin
ubay berusaha memecah belah pasukan umat islam yang sedang dalam perjalanan
perang, hingga Sahabat umar bin khotob marah meminta ijin untuk membunuh
Abdullah bin ubay, Mendengar bahwa ada yang berniat membunuh ayahnya maka
Abdullah bin Abdullah bin ubay menghadap Rasulullah dan berkata :
“Wahai Rasulullah, jika saja engkau
mengingingkan ayahku untuk dibunuh, maka perintahkanlah kepadaku. Maka aku yang
akan membunuhnya! Karena jika orang lain
yang membunuh ayahku. Aku takut mendendam kepadanya....”
Rasulullah dengan tenang mejawab :
”Baiklah wahai Abdullah Bin Abdullah, berbaktilah kepada
kedua orangtuamu, ia tidak melihat darimu kecuali kebaikan”
Dengan jawaban tersebut, maka Abdullah Bin Abdullah
mengetahui bahwa Rasulullah memaafkan ayahnya tersebut.
Ketika ayah Sahabat abdullah bin abdullah bin ubay
meninggal (abdullah bin ubay) maka beliau meminta jubah Rasulullah sebagai kain
kafan ayahnya, juga meminta Rasulullah menyolatkannya, ini adalah gambaran
betapa Abdullah bin ubay walaupun tahu ayahnya adalah tokoh munafiq namun
kecintaannya terhadap orang tua tetap besar.
Sahabatku ahli hikmah,
Dari cerita diatas kita bisa melihat betapa adab islam
mengajarkan kita untuk bersikap baik, memiliki adab yang mulia kepada setiap
orang.
Lihatlah betapa cerdas Abdullah bin abdullah bin ubay yang
menawarkan diri untuk membunuh ayahnya, demi menjaga tidak adanya dendam
setelahnya.
Lihatlah Rasulullah yang menunjukkan cinta ayah abdullah bin
abdullah bin ubay agar anaknya tetap hormat dan berbakti kepada orang tua meski
orang tunya menafiq.
Lihatlah betapa abdulah bin ubay ingin ayahnya selamat di
akherat hingga meminta jubah Rasulullah sebagai kain kafan dan meminta
Rasulullah mensholatkan, ini adalah bentuk bakti yang tinggi terhadap orang
tua.
Seperti itulah anak yang jiwanya telah diselimuti ajaran
islam, kecintaannya terhadap agama, terhadap Rasulullah melebihi apapun bahkan
orang tua sendiri. Namun tidak berarti kemudian membenci orang tua,
meninggalkannya, berkata dan berbuat kasar terhadapnya, tapi yang dilakukan
adalah tetap berbakti dan sayang terhadap orang tua, patuh pada perintahnya
selama bukan perbuatan maksiyat kepada Allah.
Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu- bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku-lah kembalimu, ..... (Q.S. Al-‘Ankabuut : 8)
Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. (Q.S. Al-Israa’ : 23)
Karena itu wahai sahabatku, didiklah anak dengan ilmu
agama agar ia faham bagaimana berakhlak mulia, agar anak mengerti arti berbakti
kepada orang tua sekaligus taat pada perintah Allah, semoga yang singkat ini
menggugah tiap jiwa untuk lebih serius dalam mendalami hukum Allah, aamiin.
Komentar
Posting Komentar